Jakarta –
Hari ini, 6 Juni diperingati sebagai hari tempe nasional. Tanggal ini juga bertepatan Bersama hari lahir Bung Karno. Ternyata ada kaitan Di keduanya.
Tempe merupakan Konsumsi khas Indonesia yang mendunia. Olahan fermentasi kedelai ini Bersama Sebab Itu primadona Di kalangan vegan dan vegetarian Sebab tinggi protein.
Usaha melestarikan tempe Mutakhir-Mutakhir ini menemui titik Mutakhir. Kebiasaan Global tempe resmi diajukan sebagai Warisan Kebiasaan Global Takbenda UNESCO. Pengajuan ini dilakukan Lewat Kementerian Belajar, Kebudayaan, Eksperimen, dan Keahlian (Kemenristekdikti) Di akhir Maret lalu.
Pada ini, pengajuan tersebut Di proses menunggu waktu Sebagai dibahas Bersama Sekretariat Konvensi 2023 UNESCO.
“Kami optimis Kebiasaan Global tempe ini Akansegera menambah daftar warisan Kebiasaan Global takbenda Di Indonesia yang ada Di UNESCO,” ujar Direktur Perlindungan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wajudin, Jumat (31/5), melansir Di.
Pembina Forum Tempe Indonesia Made Astawan mengatakan, tempe Pada ini ditemukan dan dikonsumsi Di 27 Negeri. Berbagai manfaat yang didapat Di proses fermentasi kedelai menjadi tempe juga telah diperoleh Kelompok dunia.
“Terlebih, Gaya vegetarian atau vegan Lebih populer bersamaan Bersama meningkatnya kesadaran Kelompok dunia Pada Ketahanan Pangan yang sehat,” ujar Astawan.
Mengenai sejarahnya, tak diketahui pasti bagaimana awal mulanya tempe ditemukan. Satu-satunya bukti kehadiran tempe tercatat Di Serat Chentini.
Bacaan kesusastraan Jawa tersebut menyebutkan bahwa tempe telah menjadi hidangan Kelompok Jawa. Tempe juga menjadi Dibagian Di berbagai ritual Kelompok Di abad Di-16.
Berdasarkan bukti-bukti Di atas, Sebelum tahun 2014, Forum Tempe Indonesia bersama Bersama lembaga Yang Terkait Bersama melakukan inisiasi Sebagai lebih Memperkenalkan tempe Di dunia.
Mereka melakukan berbagai Eksperimen dan sejumlah Dukungan tertulis, utamanya Di Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Di.
Tempe Jawa Di Setelahnya Itu berhasil menjadi Warisan Kebiasaan Global Takbenda Indonesia Di tahun 2017. Upaya pelestariannya pun bergulir hingga Pada ini.
Ilustrasi Tempe Foto: iStock
|
Tanggal 6 Juni sendiri kini diperingati sebagai Hari Tempe Nasional. Hari ini Bersama Sebab Itu momen Sebagai mengapresiasi nenek moyang yang telah mewariskan tempe sebagai Ketahanan Pangan kaya manfaat.
Pemilihan tanggal 6 Juni sebagai Hari Tempe Nasional rupanya bukan tanpa sebab. Tanggal ini merupakan hari kelahiran proklamator Indonesia, Soekarno atau Bung Karno.
Ada kaitan Di hari lahir Bung Karno Bersama tempe. Mengutip Tempo (13/6/2013), Ketua FTI, Astawan Pada itu menjelaskan Bung Karno dikenal Bersama pidatonya “Jangan Bersama Sebab Itu bangsa tempe” Sebagai memotivasi rakyat agar tak diinjak-injak Bersama bangsa lain.
Di pembuatan tempe secara tradisional, Setelahnya direbus, kedelai memang diinjak-injak Sebagai melepaskan kulitnya Sebelumnya difermentasi.
Meski kata-katanya memarginalkan tempe, Bung Karno ternyata sangat menyukainya. Astawan Berkata, “Konon dua Konsumsi yang tak pernah absen Di Tatakan makan istana Pada itu adalah gulai daun singkong dan tempe goreng.”
Ia menambahkan, kini tempe telah diproduksi Bersama Keahlian yang lebih modern Bersama sanitasi lebih baik. Proses pelepasan kulit kedelai kini sudah menggunakan mesin modern tanpa melibatkan kaki pengolahnya.
Berbagai bukti ilmiah yang Menunjukkan tempe sebagai Konsumsi sehat pun bermunculan.
“Andai Bung Karno masih hidup, saya yakin Beliau Akansegera berpidato Bersama slogan ‘Banggalah menjadi bangsa tempe’,” kata Astawan.
Artikel ini telah tayang Di CNN Indonesia Bersama judul Tempe Resmi Diajukan Bersama Sebab Itu Warisan Kebiasaan Global Takbenda UNESCO
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 6 Juni Hari Tempe Nasional, Ternyata Terinspirasi Hari Lahir Bung Karno