Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. FOTO/dok.SINDOnews
“Beberapa langkah telah dilakukan OJK Untuk menangani judi online Melakukan pemblokiran Pada 4.921 rekening sesuai data Untuk Kemkominfo dan meminta perbankan menutup rekening Untuk satu Customer Identification File (CIF) yang sama,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar Untuk pernyataannya, dikutip Selasa (11/6/2024).
Terkiat judi online tersebut OJK telah menginstruksikan perbankan melakukan verifikasi, identifikasi, dan Enhance Due Dilligence (EDD) termasuk tracing dan profiling daftar nama pemilik rekening terindikasi judi online. OJK memasukkan daftar rekening nasabah Yang Berhubungan Di judi online Hingga Untuk Sistem Informasi Progam Anti Pencucian Uang dan Pra-Penanganan Pendanaan Aksi Teror (SIGAP), yang dapat diakses seluruh lembaga jasa keuangan dan mempersempit ruang gerak pelaku dan mengatasi asymmetric information Hingga sektor jasa keuangan.
Hingga sisi Pasar Saham, sampai 31 Mei IHSG terkoreksi 4,15 persen ytd Hingga level 6.970 melemah 3,64%. Penghimpunan dana masih Untuk Tren positif, tercatat nilai Penawaran Umum sebesar Rp86,92 triliun Di 18 emiten Terbaru.
Masih terdapat 141 pipeline Penawaran Umum Di Prakiraan nilai indikatif sebesar Rp56,92 triliun. Sambil, Securities Crowdfunding (SCF) hingga Mei 2024 terdapat 17 penyelenggara Di 546 Penerbit, 174.873 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,13 triliun.
Di Detail, kinerja industri perbankan per April 2024 tetap resilien dan stabil didukung Dari tingkat profitabilitas (ROA) sebesar 2,51% dan NIM sebesar 4,56%. Permodalan (CAR) perbankan masih Hingga level yang relatif tinggi yaitu sebesar 25,99% menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid Hingga Ditengah Situasi ketidakpastian Internasional.
“Kredit tumbuh 13,09% (yoy) degan jenis penggunaan, Kredit Penanaman Modal Asing tumbuh tertinggi sebesar 15,69% yoy. Di Pada Yang Sama, secara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja yang mencapai sebesar Rp3.319,15 triliun,” jelas Mahendra.
Untuk pendapatan premi asuransi komersil per April 2024 mencapai Rp112,75 triliun, atau naik 11,25% yoy, yang terdiri Untuk premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 3,98% yoy dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 16,99% yoy. Permodalan tetap solid Di industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebesar 429,76% dan 325,62%, jauh Hingga atas threshold sebesar 120%.
Piutang pembiayaan tumbuh 10,82% yoy Di April 2024, Perkembangan didukung pembiayaan Penanaman Modal Asing yang Meresahkan sebesar 10,72% yoy. Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,82% dan NPF net sebesar 0,89%. Gearing ratio PP naik menjadi sebesar 2,32 kali, jauh Hingga bawah batas maksimum 10 kali.
Di industri Perkembangan Teknologi Baru Keuangan peer to peer (P2P) lending, Perkembangan outstanding pembiayaan Hingga April 2024 terus melanjutkan peningkatan menjadi 24,16% yoy Di nominal sebesar Rp62,74 triliun. Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) Untuk Situasi terjaga Hingga posisi 2,79%.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil, Didukung Kinerja Intermediasi yang Kuat











