Ramadhan Sananta Asah Skill Untuk Preliminary Gelar Dunia 2026: Saya Siap Bersaing

JAKARTA – Ramadhan Sananta memang tidak dipanggil Timnasional Indonesia Pada Preliminary kedua Gelar Dunia 2026 zona Asia, tetapi dia terus mengasah skill Didalam harapan dipanggil kembali Shin Tae-yong.

Pencetakgol Persis Solo ini mengaku tidak gentar Didalam Wacana Manajer Timnasional Indonesia yang ingin menaturalisasi Pencetakgol Terbaru Untuk mempertajam lini Didepan. Sananta pun siap bekerja lebih keras Untuk bersaing Di Skuad Garuda.

“Putaran ketiga sangat sulit. Untuk (Wacana) naturalisasi saya enggak tahu. Bisa Jadi ya tergantung Di PSSI yang buat nambah Olahragawan atau gimana, saya sebagai Olahragawan lebih fokus Hingga Laga Persahabatan, itu jalur pribadi saya dan siap bersaing,” kata Olahragawan berpostur 184 cm itu.

Seperti diketahui, Sananta menjadi salah satu Olahragawan langganan yang dipanggil Dari Shin Tae Yong Hingga Timnasional Indonesia. Tetapi, Di pemanggilan terakhir Untuk dua Laga penghabisan Grup F Putaran kedua Preliminary Gelar Dunia 2026 zona Asia kontra Irak dan Filipina Di Juni ini dirinya tak dibawa.

Hasilnya, Skuat Merah-Putih kalah Didalam skor 0-2 Di Irak dan Setelahnya Itu Mendominasi 2-0 atas Filipina Di Arena Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Hasil tersebut membuat Jay Idzes dkk mengamankan tiket Hingga Putaran ketiga Preliminary Gelar Dunia 2026 zona Asia sebagai runner up Grup F.

Meski Mendominasi, Skuat Merah-Putih banyak membuang-buang Potensi Pada melawan Filipina. Ragnar Oratmangoen khususnya, beberapa kali melewatkan kesempatan emas Untuk mencetak Tendangan.

Sananta pun tak memungkiri bahwa dirinya gemas melihat rekan setimnya menyia-nyiakan banyak Potensi kontra Filipina. Tetapi, apa yang terjadi Di atas lapangan memang berbeda jika dilihat Di luar. Akansegera tetapi, Olahragawan berusia 21 tahun itu yakin memang perlu ada evaluasi Di lini Didepan Timnasional Indonesia.

“Ya tentunya saya yang nonton greget, Sebab banyak Potensi. Tapi enggak tahu ya, saya merasa Kemakmuran Di Di lapangan sama Di luar lapangan beda, Sebab kalau Di Di lapangan kita harus Membahas keputusan yang cepat dan tepat, Karena Itu saya merasakan Bisa Jadi ada Kegagalan yang harus kita pelajari Sebelumnya-Sebelumnya Itu,” kata Sananta.