Pemimpin Negara Rusia Vladimir Putin tiba lebih awal Di hari Rabu Hingga Kota Besar Korea Utara Sebagai kunjungan resmi pertamanya Untuk 24 tahun terakhir. Putin disambut Hingga bandara Pyongyang Didalam pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. FOTO/AP
Komentar Putin muncul Untuk sebuah artikel opini Hingga media pemerintah Korea Utara beberapa jam Sebelumnya diperkirakan tiba Hingga Korut Sebagai kunjungan dua hari Sebagai memperkuat kerja sama Untuk Berjuang Didalam konfrontasi yang Lebih intensif Didalam Washington.
Putin, yang Berencana melakukan kunjungan pertamanya Hingga Korut Untuk 24 tahun terakhir, mengatakan bahwa ia sangat menghargai Pemberian tegas Korea Utara atas invasinya Hingga Ukraina. Ia mengatakan bahwa kedua Bangsa Didalam tegas menentang apa yang ia gambarkan sebagai ambisi Barat Sebagai menghalangi pembentukan tatanan dunia yang terpolarisasi.
Putin juga mengatakan bahwa Rusia dan Korut Berencana Membuat sistem perdagangan dan pembayaran yang tidak bisa dikontrol Didalam Barat dan bersama-sama menentang Hukuman Politik Pada kedua Bangsa, yang ia gambarkan sebagai tindakan pembatasan sepihak dan ilegal. Korut berada Hingga bawah Hukuman Politik ekonomi Dewan Perlindungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atas Inisiatif senjata nuklir dan rudalnya, Sambil Itu Rusia juga bergulat Didalam Hukuman Politik Amerika Serikat (AS) dan mitra-mitra Baratnya atas agresinya Hingga Ukraina.
Putin mengatakan bahwa kedua Bangsa juga Berencana memperluas kerja sama Hingga bidang Perjalanan Hingga Luarnegeri, Kebiasaan Global, dan Belajar. Kunjungan Putin dilakukan Hingga Ditengah meningkatnya kekhawatiran tentang pengaturan persenjataan Hingga mana Pyongyang menyediakan amunisi yang sangat dibutuhkan Moskow Sebagai bahan bakar Pertempuran Putin Hingga Ukraina sebagai imbalan atas Pemberian ekonomi dan Peralihan Ilmu Pengetahuan yang Berencana Meningkatkan ancaman yang ditimbulkan Didalam senjata nuklir dan Inisiatif rudal Kim.
Pertukaran militer, ekonomi, dan pertukaran lainnya Ditengah Korea Utara dan Rusia telah Menimbulkan Kekhawatiran tajam Sebelum Kim Melakukan Kunjungan Hingga Timur Jauh Rusia Di bulan September Sebagai pertemuan Didalam Putin, pertemuan pertama mereka Sebelum 2019.
Para pejabat AS dan Korea Selatan menuduh Korea Utara menyediakan artileri, rudal, dan peralatan militer lainnya kepada Rusia Sebagai membantu memperpanjang invasinya Hingga Ukraina, Bisa Jadi sebagai imbalan atas Ilmu Pengetahuan dan Pemberian militer utama. Baik Pyongyang maupun Moskow telah membantah tuduhan mengenai Peralihan senjata Korea Utara, yang Berencana melanggar beberapa Hukuman Politik Dewan Perlindungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang Sebelumnya telah disetujui Didalam Rusia.
Bersama Didalam China, Rusia telah Menyediakan perlindungan politik Untuk upaya Kim yang terus berlanjut Sebagai memajukan persenjataan nuklirnya, berulang kali menghalangi upaya yang dipimpin AS Sebagai Menyediakan Hukuman Politik Terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa Pada Korea Utara atas uji coba senjatanya.
Di bulan Maret, veto Rusia Hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakhiri pemantauan Hukuman Politik Perserikatan Bangsa-Bangsa Pada Korea Utara atas Inisiatif nuklirnya, yang memicu tuduhan Barat bahwa Moskow Berusaha menghindari pengawasan Lantaran membeli senjata Untuk Pyongyang Sebagai digunakan Hingga Ukraina.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Rusia dan Korut Berencana Hadapi Hukuman Politik Barat Bersama











