Semangat dedolarisasi yang disebarkan Bersama kelompok Bangsa-Bangsa berkembang, BRICS telah Memikat minat Malaysia Sebagai bergabung Di blok yang sering Dikatakan sebagai tandingan ekonomi Barat itu. Foto/Dok
Nambiar mengatakan, Perdana Pembantu Pemimpin Negara Datuk Tanpapemenang Anwar Ibrahim Sebelumnya pernah berbicara tentang dedolarisasi dan kebutuhan Sebagai membentuk Dana Moneter Asia.
“Ini adalah ide-ide yang Didekat Bersama filosofi BRICS dan yang Menyoroti gagasan kemandirian Keuangan lebih besar Sebagai Bangsa berkembang. Perdana Pembantu Pemimpin Negara tidak melihat perlunya pembayaran internasional terikat Di Usd AS dan dia telah Memutuskan beberapa langkah Di arah itu, termasuk menyelesaikan perdagangan Bersama India Di Nilai Mata Uang lokal,” ungkap Nambiar seperti dilansir New Straits Times.
Jika beberapa Bersama ide-ide ini dilakukan, Ia mengutarakan, bakal melihat Bangsa-Bangsa berkembang kurang terikat Bersama keanehan Keputusan ekonomi AS. Di Itu, raksasa ekonomi Terbaru Berencana menjadi China dan India.
“China ingin memainkan peran yang lebih penting Di Bangsa berkembang dan Malaysia Berencana ingin bertindak pragmatis, bekerja Sebagai melakukan apa yang mendukung kepentingan ekonominya sendiri,” katanya.
Ditanya apakah bergabung Bersama BRICS Berencana berdampak Di hubungan Malaysia Bersama AS, Nambiar mengatakan; “Saya tidak berpikir itu Berencana terjadi. Malaysia adalah teman yang matang Untuk AS, Sebab itu Malaysia berhak atas pandangannya sendiri, tanpa Memangkas kesediaan Malaysia Sebagai terlibat Di kerja sama, perdagangan, dan Penanaman Modal yang lebih erat,” bebernya.
Sambil Itu Ia melihat, ada Kemungkinan perdagangan dan Penanaman Modal Bersama BRICS dan ini Berencana menciptakan permintaan Sebagai ringgit dan memperkuat Nilai Mata Uang Bersama waktu Di waktu.
Sedangkan Pakar ekonomi dan Politik Luar Negeri, Samirul Ariff Othman mengatakan, bahwa bergabung Bersama BRICS dapat membuka pasar Terbaru dan kemungkinan Terbaru Untuk Malaysia.
“Sebagai ekonomi kecil yang terbuka, kita harus mendiversifikasi pilihan kita dan melakukan lindung nilai Pada ketidakpastian. Kita tidak bisa miring terlalu berat Di satu sisi,” ungkap Samirul.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: BRICS Pintu Gerbang Di Dedolarisasi, Malaysia Bakal Ikut Buang Usd AS?











