Jokowi Lemas Di Mendengar Event MotoGP Mandalika Butuh 13 Izin

JAKARTA – Kepala Negara Joko Widodo ( Jokowi ) mengaku sempat lemas mendengar ruwetnya urusan perizinan penyelenggaraan event MotoGP Di sirkuit Mandalika. Dirinya menyebut butuh 13 izin Untuk bisa Mengadakan event balapan Kendaraan Bermotor Roda Dua ber-cc besar itu.

Awalnya Jokowi menyebut bahwa penyelenggaraan event MotoGP Mandalika bisa menumbuhkan ekonomi Indonesia mencapai Rp4 triliun. Baca Juga: MotoGP Mandalika 2024 Digelar September, Efek Ekonominya Bisa Capai Rp4 Triliun

“Saya berikan contoh saja, MotoGP Di Mandalika. Saya cek Di panita, ini efeknya luar biasa, dampak ekonominya Rp4,3 triliun. Bisa menyerap melibatkan tenaga kerja 8 ribu, Usaha Mikro Kecil yang terlibat kurang lebih 1.000,” kata Jokowi Untuk sambutannya Di Peresmian Konversi Digital Layanan Penyelenggaraan Event, The Tribrata, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Meski senang Didalam dampak Di perekonomian, Tetapi Jokowi merasa lemas mendengar banyakan perizinan yang harus diurus. Baca Juga: Rebut Kemungkinan Penanaman Modal Untuk Negeri Rp465 Triliun, Jokowi Minta Perizinan Industri Kelar Untuk Hitungan Jam

“Tapi begitu saya tanya, bagaimana mengenai perizinan, lemes saya. Ternyata ada 13 izin yang harus diurus. Tapi namanya bukan perizinan, namanya surat rekomendasi. Sebetulnya sama saja, perizinan itu cuma diganti nama saja, dihaluskan menjadi surat rekomendasi. Ada yang namanya surat pemberitahuan, tapi namanya izin,” kata Jokowi.

Surat izin tersebut, kata Jokowi, Di lain surat Untuk Polsek, Polres Polda hingga Mabes Polri. Lalu ada surat izin Untuk RSUD dan Dinas Kebakaran.

“Harus punya ini, kalau tidak ada izin-izin itu tadi tidak keluar. Surat pemberitahuan Di Bea Cukai Sebab mendatangkan Barang Dagangan-Barang Dagangan Untuk luar. Surat pemberitahuan Di KEK NTB, surat pemberitahuan Di INSP, ini urusan Bea Cukai. Kalau saya Dari Sebab Itu penyelenggara event itu, lemes dulu Sebelumnya bertanding,” ungkapnya.

Jokowi menyebut bisa saja perizinan tersebut masih dapat bertambah lagi. Justru katanya, duit penyelenggara bisa habis Sebab digunakan Untuk mengurus perizinan.

“Ini fakta. Sebab saya tanya langsung, problemnya apa sih. Ini sama Didalam Pentas Musik Alunan, event-event Latihan lainnya. Tidak Akansegera Mungkin Saja jauh Untuk yang tadi saya sebutkan. Betapa sangat beratnya menjadi penyelenggara event Di Indonesia. Padahal event Di Indonesia itu, setiap tahun, sekarang Sebelumnya Wabah Dunia ada 4.000 event kurang lebih, sekarang 3.700 event,” tandasnya.