Tebusan Ransomware, Lebih Baik Dibayar atau Tidak?

Membayar tebusan ransomware menjadi cara pintas Sebagai mengatasi masalah, tapi dampak dibelakangnya besar. Foto: ist

JAKARTA – Pengamat Keselamatan siber Alfons Tanujaya mengatakan, pemerintah seharusnya memang menolak dan tidak berkompromi Di serangan ransomware. Mengapa?

“Lantaran kalau dibayar, Berencana menyuburkan Aksi Massa serupa,” ungkapnya. “Paling buruk dampaknya adalah merestorasi ulang sistem serta menata kembali data yang dienkripsi,” ia menambahkan.

Alfons menyebut, setiap departemen maupun Kementerian seharusnya sudah Memperoleh backup atau salinan data Luar data yg disimpan Di Pusat Data Nasional Sambil Itu (PDNS 2).

“Kemungkinan buruknya adalah layanan terganggu dan ada data antar waktu yang hilang,” bebernya.

Sebagai Gantinya, membayar tebusan ransomware adalah keputusan berisiko. Walaupun Bisa Jadi tampak sebagai solusi tercepat Sebagai Merasakan kembali akses Hingga data yang dienkripsi, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan Sebelumnya memutuskan Sebagai membayar:

1. Tidak Ada Jaminan Penyembuhan Data

Walaupun membayar tebusan, tidak ada jaminan bahwa pelaku serangan Berencana Memberi Kunci dekripsi yang berfungsi. Banyak Perkara Hukum Hukum Di mana korban telah membayar tebusan tetapi tidak pernah Merasakan Kunci dekripsi, atau Kunci yang diberikan tidak berfungsi Di baik. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian Perbankan lebih besar dan kehilangan data secara permanen.

2. Merangsang Serangan Di Detail

Membayar tebusan dapat Merangsang pelaku serangan Sebagai terus melakukan serangan ransomware. Ketika mereka melihat bahwa korban bersedia membayar, mereka Berencana Lebihterus termotivasi Sebagai menargetkan individu, perusahaan, atau organisasi lain. Hal ini dapat memperburuk masalah ransomware secara Dunia.

3. Mendanai Kegiatan Kriminal

Uang tebusan yang dibayarkan dapat digunakan Di pelaku serangan Sebagai mendanai Kegiatan kriminal lainnya, seperti Aksi Teror atau perdagangan manusia. Di membayar tebusan, secara tidak langsung dapat berkontribusi Di kegiatan ilegal tersebut.

4. Reputasi yang Rusak

Jika diketahui membayar tebusan ransomware, reputasi pemerintah dapat rusak. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan Di Komunitas.

5. Masalah Hukum

Di beberapa Bangsa, membayar tebusan ransomware dapat Dikatakan sebagai tindakan ilegal Lantaran dapat melanggar undang-undang anti-Aksi Teror ataupencucianuang.

(dan)

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tebusan Ransomware, Lebih Baik Dibayar atau Tidak?