Ada sebanyak hampir 10 juta penduduk usia muda atau Gen Z menganggur. Ada beberapa langkah yang seharusnya diambil Bersama Pemerintah Sebagai mengatasi masalah ini. Foto/Dok
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki menyebut ada beberapa langkah yang seharusnya diambil Bersama Pemerintah Sebagai mengatasi masalah pengangguran muda . Salah satu yang utama menurutnya adalah Bersama memperbaiki sistem Pembelajaran.
“Kami menekankan satu, bahwa sistem Pembelajaran itu tentunya harus Meningkatkan Inspirasi mereka. Bisa melihat cita-cita mereka apa, mau bekerja seperti apa, dan sebagainya,” kata Maliki sebagaimana dikutip Ke Kamis (23/5/2024).
“Itu harus lifecycle mulai Bersama SD Justru pre school, Bersama wajib belajar 13 tahun harusnya mulai Bersama pre school, SD, SMP, Justru Hingga SMA nanti. Bersama Sebab Itu mereka sudah tahu arahnya kemana,” tambahnya.
Lebih Jelas, Maliki menilai penyesuaian kurikulum, baik itu SMK juga harus bisa berkolaborasi Bersama pihak industri. Bukan tanpa alasan, Ia Menginformasikan Bersama kurikulum yang berkolaborasi, maka lulusan dapat disesuaikan Bersama keinginan Bersama industri.
“Bersama Sebab Itu waiting timenya (Menyambut kerja) tidak terlalu lama,” tegasnya.
Maliki menyampaikan, hal yang tidak kalah penting Sebagai mengatasi pengangguran Ke Komunitas Bersama rentang usia muda bisa dilakukan Bersama Memberi sejumlah pelatihan. Adapun pelatihan yang diberikan bukan hanya pelatihan dasar tapi juga yang berbasis kompetensi.
“Bagaimana menjembatani apabila masih terjadi miss match kalau dia lulusan SMA ataupun SMK ternyata pendidikannya tidak lebih baik, itu juga harus kita jembatani Bersama pelatihan. Pelatihan tentunya ini bukan pelatihan dasar saja tetapi juga pelatihan yang berbasis kompetensi,” ujarnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Hampir 10 Juta Gen Z Menganggur, Bagaimana Cara Mengatasinya?