Jakarta –
Ide Arab Saudi Sebagai mewujudkan megaproyek wisata mewah The Line mulai diragukan. Ada kemungkinan proyek itu tidak semegah Ide awal.
Pembangunan besar-besaran sektor wisata menjadi salah satu cara Saudi Sebagai meninggalkan ketergantungan Di Energi bumi. Salah satu yang digeber pembangunannya adalah The Line, kota masa Di Di NEOM yang Memperkenalkan bentuk garis atau lorong lurus.
Di rancangan, The Line menjadi kota linier yang terdiri Di dua dinding pencakar langit yang berdampingan dan sejajar. Tidak main-main, dua gedung itu Memiliki ketinggian 500 meter.
Ketinggian itu melebihi Empire State Building. Kedua gedung itu Berencana Memiliki lebar gabungan 200 meter, termasuk celah Di Di keduanya
Di Di Itu, kota tersebut memimpikan kota yang efektif berbasis angkutan umum massal, bebas polusi, dan selaras Di alam. Juga ada taman, air terjun, taksi terbang, dan Android pelayan, serta area Sebagai komunitas pejalan kaki yang saling terhubung.
Jalan dirancang membentang sepanjang 170 km dan menjadi Rumah Untuk sembilan juta penduduk.
Akan Tetapi menurut orang-orang yang mengetahui detailnya, pengembang proyek itu mulai realistis. Di ini, mereka Berorientasi Sebagai menyelesaikan 2,4 km saja Di tahun 2030, sebagai Dibagian Di modul pertama.
The Line juga Berencana Memiliki kereta api berkecepatan sangat tinggi, Di durasi perjalanan maksimum 20 menit Di mana saja Di Di kota.
Berapa banyak Di fasilitas yang Berencana menjadi Dibagian Di fase pertama masih belum jelas.
Keraguan itu muncul sempat diutarakan Di sejumlah pihak Sebab dinilai terlalu ambisius. Juli 2023, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menampik cibiran banyak orang.
“Mereka bisa terus mengatakan itu, dan kami bisa terus membuktikan bahwa mereka salah,” kata Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, Di sebuah Layar Lebar dokumenter TV yang disiarkan Di bulan Juli 2023, ketika berbicara tentang keraguan Di proyek-proyek konstruksi unggulan Arab Saudi.
Kini, keraguan tersebut mulai terbukti. Di beberapa bulan terakhir, Arab Saudi tampaknya telah Memangkas Ide Sebagai proyek Pembuatan gurun pasir yang luas, Neom, yang merupakan inti Di Visi 2030.
The Mirror Line Di Kota Neom (Foto: NEOM)
|
Adalah rendahnya harga Energi yang membuat pembangunan itu dihitung ulang. Melemahnya harga Energi berdampak Di pendapatan pemerintah, Agar memaksa Riyadh Sebagai mengkaji ulang proyek-proyek tersebut dan mengeksplorasi strategi pendanaan Mutakhir.
Seorang penasihat, yang Memiliki hubungan Di pemerintah Akan Tetapi tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa proyek-proyek tersebut Di dikaji ulang, dan keputusannya diharapkan Berencana segera keluar.
“Keputusannya Berencana didasarkan Di banyak faktor. Akan Tetapi tidak diragukan lagi bahwa Berencana ada kalibrasi ulang. Beberapa proyek Berencana berjalan sesuai Ide, tetapi beberapa Bisa Jadi Berencana ditunda atau dikurangi,” katanya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Mega Proyek Arab Saudi Bisa Jadi Berencana Diperkecil