Pembantu Presiden Pembantu Presiden Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pendapatan Negeri tercatat lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. Foto/Dok
Sampai Bersama akhir Mei 2024, pendapatan Negeri Untuk Kontek Sini terdiri Untuk Retribusi Negara, bea cukai dan Penerimaan Negeri Bukan Retribusi Negara (PNBP) serta hibah adalah sebesar Rp1.123,5 triliun.
“Ini artinya kita telah mencapai 40,1 persen Untuk target APBN tahun ini, Walaupun Sebagai pencapaian ini Untuk bulan Mei Untuk persentase cukup baik, tapi kalau kita lihat dibandingkan tahun lalu bulan Mei terjadi penurunan 7,1 persen year on year,” ujar Menkeu Sri Mulyani Untuk Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Juni 2024, Kamis (27/6/2024).
Menurutnya kenaikan Di tahun Sebelumnya yakni 2023 dan 2022, lantaran ditopang adanya Fluktuasi Harga Produk Internasional yang luar biasa tinggi. Supaya membukukan penerimaan Untuk sisi perpajakan dan PNBP yang tinggi.
Sebagai belanja Negeri hingga akhir Mei telah tercapai Rp1.145,3 triliun yang artinya telah membelanjakan Untuk seluruh total belanja Negeri 34,4% Untuk total pagu yang ada Di APBN atau 14% lebih tinggi Untuk tahun lalu.
“Posisi APBN hingga akhir Mei adalah Kesejajaran primer masih membukukan positif atau surplus Rp184,2 triliun, Akan Tetapi total Biaya kita membukukan defisit Rp21,8 triliun atau 0,10 persen Untuk produk domestik bruto Lantaran defisit biasanya diukur Untuk sisi persentase Di PDB,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: APBN 2024 hingga Mei Defisit Rp21,8 T, Pendapatan Negeri Menyusut Di Belanja Negeri Naik











