Nilai Mata Uang (kurs) Uang Negara Indonesia ditutup menguat Ke perdagangan hari ini, Jumat (28/6/2024). FOTO/dok.SINDOnews
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Matauang Asing AS menguat terpengaruh sebagian besar pedagang tetap bias Di greenback menjelang data indeks harga PCE utama, yang merupakan ukuran Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa pilihan The Fed.
Data tersebut Berencana dirilis Ke hari Jumat dan diperkirakan Menunjukkan Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa sedikit menurun Ke bulan Mei, Akan Tetapi tetap jauh Ke atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen.
“Matauang Asing sedikit terpengaruh Di data terbaru yang Menunjukkan adanya penurunan Ke perekonomian AS, khususnya pasar tenaga kerja. Ketidakpastian mengenai kapan dan seberapa besar The Fed Berencana menurunkan suku bunga membuat aliran dana Hingga Matauang Asing tetap kuat,” tulis Ibrahim Untuk risetnya, Jumat (28/6/2024).
Samping Itu, Data Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa yang beragam Untuk ibu kota Jepang hanya Memberi sedikit Dukungan Di Kurs Matauang tersebut, begitu pula Di peringatan berulang kali Untuk pemerintah.
Nilai Mata Uang Kurs Matauang ini kini berada jauh Ke atas level yang Menarik Perhatian intervensi pemerintah Ke Mei. Walaupun para pejabat terus Memberi peringatan lisan, pergerakan Ke pasangan USDJPY Menunjukkan bahwa Hingga Di Ini belum ada intervensi nyata yang dilakukan.
Data indeks harga konsumen Untuk Tokyo juga Menunjukkan sedikit kenaikan Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa. Walaupun Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa umum Menimbulkan Kekhawatiran, Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa dasar masih jauh Bawah target tahunan Lembaga Keuanganpusat Jepang sebesar 2%. Data Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa yang lemah menambah keraguan mengenai seberapa besar ruang yang dimiliki BOJ Sebagai memperketat Aturan moneter yang merupakan faktor utama dibalik pelemahan yen Terbaru-Terbaru ini.
Untuk sentimen domestik, pasar merespon positif Di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja Dukungan sosial (Bantuan Sosial) hingga Mei 2024 senilai Rp70,5 triliun.
Gelontoran Biaya tersebut naik 12,7 persen secara tahunan (yoy), dibandingkan tahun lalu sebesar Rp62,5 triliun. Kenaikan realisasi belanja Bantuan Sosial ini utamanya dipengaruhi Di penyaluran Bantuan Sosial Kartu Sembako Sebagai dua bulan sekaligus.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Efek Bantuan Sosial, Uang Negara Indonesia Nangkring Ke Rp16.375 Sore Ini











