Kurs Mata Uang (kurs) Kurs Matauang Nasional kembali ditutup menguat Di perdagangan hari ini, Jumat (12/7/2024). FOTO/dok.SINDOnews
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Matauang Asing AS dipengaruhi Greenback yang terpukul Dari data CPI yang lebih lemah Bersama Prakiraan, yang Menunjukkan Fluktuasi Harga sedikit lebih Damai Bersama Prakiraan Di bulan Juni. Angka tersebut Memperbaiki spekulasi bahwa Federal Reserve Berencana lebih Kepercayaan Diri Sebagai mulai memangkas suku bunga.
“Para pedagang Meramalkan kemungkinan sebesar 83,4% bahwa The Fed Berencana menurunkan suku bunga Di bulan September, dibandingkan Bersama Potensi sebesar 64,7% yang terlihat Di minggu lalu, menurut CME Fedwatch,” tulis Ibrahim Di risetnya, Jumat (12/7/2024).
Akan Tetapi penurunan tajam yen memicu pertanyaan apakah pemerintah Jepang secara aktif melakukan intervensi Di pasar Kurs Matauang. Para pejabat Menyediakan sedikit petunjuk mengenai masalah ini, Justru Setelahnya Menyediakan serangkaian peringatan Di beberapa minggu terakhir mengenai taruhan agresif Pada yen.
Di Asia, data neraca Bank of Japan, yang Berencana dirilis Di bulan Juli, diharapkan dapat Menyediakan kejelasan Lebih Jelas mengenai apakah pemerintah melakukan intervensi. Para pedagang juga berspekulasi apakah posisi short Di yen tertekan Dari penurunan tajam Matauang Asing, menyusul lemahnya pembacaan CPI Di bulan Juni.
Surplus perdagangan Tiongkok melonjak mendekati level tertinggi Di dua tahun terakhir, Sambil Itu Penjualan Barang Hingga Luar Negeri juga tumbuh lebih besar Bersama Prakiraan. Akan Tetapi peningkatan tarif perdagangan Pada Penjualan Barang Hingga Luar Negeri utama Tiongkok, seperti Mobil Listrik, dapat mengimbangi Gaya ini.
“Fokus Di ini adalah Di Sidang Pleno Ketiga Partai Komunis Tiongkok Sebagai mengetahui lebih banyak isyarat mengenai perekonomian dan stimulus. Rencananya, pertemuan tersebut Berencana dilakukan Di minggu Di,” kata Ibrahim.
Bersama sentimen domestik, pemerintah telah Meramalkan Perkembangan ekonomi Indonesia masih Berencana tetap tumbuh 5,2 persen hingga akhir tahun sesuai Bersama asumsi Perkembangan ekonomi Di APBN sebesar 5,2 persen.
“Kendati, ekonomi Dunia Di ini masih stagnan, dan berbagai lembaga internasional Meramalkan Perkembangan ekonomi Indonesia 2024 Di bawah level itu,” ungkap Ibrahim.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kurs Matauang Nasional Ditutup Menguat Hingga Rp16.136, Fluktuasi Harga AS Sedikit Damai