Tabunga warga Indonesia Ke bawah Rp100 juta Merasakan penurunan. FOTO/dok.SINDOnews
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan tabungan Ke atas Rp2 miliar mencatatkan Kemajuan 10,11% Ke April atau Menimbulkan Kekhawatiran Di bulan Maret yang hanya 8,79%.
“Bisa baik bisa buruk, baiknya orang-orang kaya atau perusahaan makin kaya banyak, buruknya Bisa Jadi mereka mulai wait and see Agar numpuk uangnya Ke tabungan, ini Berencana kita monitor terus kedepannya seperti apa,” ungkap Purbaya Di konferensi pers Ke kantor LPS, Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Sambil, Purbaya menambahkan Sebagai tabungan yang Ke bawah Rp500 juta cenderung melambat dibanding bulan lalu.
“Yang paling parah memang Ke bawah Rp100 juta, tabungannya turun Ke bulan Maret 7,3 persen, Ke bulan April turun 4,06 persen,” kata Purbaya.
Menurut Purbaya, sebagian Komunitas Ke bawah menghabiskan uangnya Sebagai Berwisata, sedangkan secara makro mereka mulai Mengurangi tabungannya Sebagai kebutuhan yang lebih besar Di jangka panjang.
“Sebagai Komunitas yang lebih rendah, itu sepertinya tabungannya tumbuh jauh lebih lambat dibanding Komunitas yang uangnya banyak,” ujarnya.
Per April 2024, kredit perbankan tumbuh sebesar 13,09% secara yoy, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 8,21% secara yoy. Situasi fundamental perbankan pun terus terjaga, rasio permodalan (KPMM) industri yang terjaga Ke level 26,00% Ke periode Maret 2024.
Ke Pada Yang Sama, likuiditas perbankan konsisten Ke atas threshold Didalam rasio AL/NCD berada Ke level 113,94% dan AL/DPK sebesar 25,62% Ke April 2024. Berdasarkan data April 2024, jumlah rekening nasabah bank umum yang dijamin seluruh simpanannya sebesar 99,94% Di total rekening atau setara Didalam 573,915 rekening.
Adapun Ke BPR/BPRS, jumlah rekening yang dijamin seluruh simpanannya sampai Didalam Rp2 miliar sebesar 99,98% Di total rekening atau setara Didalam 18,32 juta rekening.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tabungan Warga RI Ke Bawah Rp100 Juta Terkuras, Pertanda Apa?