Jakarta –
Seekor induk simpanse tak melepaskan jasad bayinya yang meninggal tiga bulan lalu Ke Kebun Binatang Bioparc, Valencia, Spanyol. Dia terluka teramat mendalam.
Dikutip Bersama BBC, Senin (27/5/2024), simpanse, yang diberi nama Natalia, itu kehilangan dua bayi. kematian bayi simpansenya pertama Ke 2018.
Setelahnya Itu, anaknya yang kedua lahir Ke awal Februari lalu dan keadaannya tampak baik-baik saja. Akan Tetapi, esok harinya, anak simpanse itu sangat cepat melemah dan mati.
“Kami tidak tahu penyebab pastinya, tapi sepertinya sang induk tidak memproduksi susu yang mencukupi,” kata Direktur Kebun Binatang Bioparc, Miguel Casares.
Dari kematian anaknya, simpanse betina berusia 21 tahun itu tidak ingin terpisah Bersama jasad bayinya. Natalia terus menggendong anaknya Ke manapun ia pergi Pada lebih Bersama tiga bulan, sembari menjalani rutinitas kesehariannya.
“Ia tidak ingin melepaskan anaknya. Itu perilaku yang bisa dijelaskan, dan terkadang memang terjadi Ke simpanse betina ketika kehilangan bayinya Untuk rentan waktu beberapa hari, baik Ke kebun binatang maupun Ke alam liar,” kata Casares, yang juga seorang Praktisi Medis hewan.
Casares mengatakan lumrah Untuk induk simpanse Sebagai menggendong anak mereka hingga empat bulan Setelahnya lahir.
“Itu tidak selalu terjadi, tapi kadang ada simpanse betina yang menggendong jasad bayi mereka Pada beberapa hari hingga beberapa minggu (Setelahnya kematian),” kata Casares.
“Atau Untuk Perkara Pidana Hukum ini, Pada beberapa bulan,” dia menambahkan.
Para petugas kebun binatang membiarkan simpanse Natalia menggendong jasad anaknya yang sudah menjalani proses penguraian alami.
Pada ini, para pengunjung kebun binatang melihat induk simpanse menggendong jasad bayinya dan berinteraksi dengannya seperti masih hidup. Perilaku itu memicu berbagai macam reaksi Bersama publik.
“Ke hari-hari pertama, terlihat jelas bahwa ia menggendong bayi yang sudah mati. Semua orang kaget. Kami Memperhatikan reaksi pengunjung yang Memiliki empati sangat kuat Di situasi sang ibu, yakni rasa empati dan menghargai,” kata Casares.
Akan Tetapi, jasad bayi itu telah Merasakan proses pembusukan alami dan para pengurus kebun binatang ingin memastikan hal itu tidak mengakibatkan gangguan Kesejajaran Ke sang ibu. Meski begitu, mereka juga Mengharapkan Natalia Melewati masa berkabung secara alami dan memisahkan diri Bersama anaknya Di ia merasa siap.
Keputusan Sebagai membiarkan Natalia terus menggendong bayinya itu atas observasi Bersama pakar kebun binatang. Mereka menilai tindakan intervensi Sebagai memisahkan ibu dan anak secara paksa Berencana sangat rumit dan berbahaya.
“Kelompok simpanse itu selalu bersama-sama. Bersama Sebab Itu, kalau kami ingin membius sang ibu Sebagai Memutuskan anaknya, kami juga harus membius beberapa simpanse lain yang ada Ke keluarga itu,” kata Casares.
“Ke sini juga ada betina lain, saudara perempuannya, yang Memiliki bayi. Agar tindakan (membius) itu Berencana membahayakan bayinya juga. Kami tidak pernah Mengkaji opsi itu,” dia menambahkan.
Menurut para spesialis, yang sudah pernah menangani situasi serupa, mereka sudah memilih jalan terbaik.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Duka Mendalam Simpanse Natalia, Tak Lepas Jasad Bayinya Berbulan-bulan