Jakarta –
Mari mengulik mengenai Trend Populer berhutang Sebagai traveling. Lantaran Pada ini ada fitur paylater yang sangat memudahkan Hingga berbagai platform.
Mengutip CNN, Jumat (9/8/2024), menurut sebuah studi tahun 2023 Didalam situs web keuangan WalletHub, 25% orang Amerika mengatakan bahwa berhutang adalah hal yang layak dilakukan Sebagai Merasakan liburan yang menyenangkan.
Mayoritas Didalam mereka yang berutang membebabnan biaya perjalanan Didalam kartu kredit. Lalu, ada 20% responden yang mengatakan bahwa mereka lebih suka melewatkan kartu kredit dan menggunakan uang tunai Sebagai Berpergian.
Elizabeth Currid-Halkett adalah penulis The Sum of Small Things: A Theory of the Aspirational Class dan profesor Keputusan publik Hingga University of Southern California. Dia percaya bahwa Gaya perjalanan Pada ini yang beralih Didalam “opsional” menjadi “prioritas” dimulai Pada krisis keuangan terjadi Ke tahun 2000-an dan melonjak Setelahnya Penyebara Nmassal.
“Kami tidak dapat memprediksinya, bagaimana Penyebara Nmassal memengaruhi generasi yang berbeda Didalam cara yang berbeda pula, tetapi gagasan bahwa teman itu penting, hidup itu penting, betapa pentingnya menjalani hidup yang baik telah mengubah cara orang membelanjakan uang mereka,” katanya.
“Ketika Anda masih muda, Anda tidak punya uang Sebagai pindah Hingga Daerah lain, tetapi Anda bisa mengatakan, ‘Saya Akansegera memikirkannya nanti dan menjalani kehidupan terbaik saya sekarang,” imbuh dia.
Harga Tempattinggal meroket
Currid-Halkett mengemukakan apa yang ia sebut sebagai “roti bakar alpukat.”
Dia mengacu Ke sebuah wawancara tahun 2017 Didalam maestro real estat Australia, Regu Gurner, Hingga mana dia tampaknya menyiratkan bahwa kaum milenial tidak mampu melakukan pembelian besar seperti uang muka Tempattinggal Lantaran mereka menghabiskan seluruh pendapatan mereka Sebagai membeli roti bakar alpukat.
Komentar Gurner menjadi viral dan diubah menjadi beberapa meme. Banyak Hingga antaranya membuat argumen bahwa harga Tempattinggal telah naik begitu tinggi Sambil Itu upah stagnan, yang merupakan alasan sebenarnya mengapa kaum muda tidak mampu membeli Tempattinggal, bukan Lantaran pesanan makan siang mereka.
“Mobilitas sosial sudah tidak terjangkau lagi dan harus ada yang mengalah,” ujar Currid-Halkett.
Pola pikirnya adalah, “Saya tidak bisa membeli Tempattinggal, saya tidak yakin bisa membiayai kuliah atau sekolah pascasarjana, Karena Itu lebih baik saya pergi Hingga Spanyol dan membawa ransel. Ini hampir tidak seberapa dibandingkan Didalam utang yang Akansegera saya keluarkan Sebagai hal-hal lain.”
Alex King, pendiri situs web keuangan pribadi Generation Money, menggunakan kata lain Sebagai Trend Populer ini yakni pemborosan.
“Mereka merasa seolah-olah mereka berhutang, dan generasi mereka telah diperlakukan Didalam tidak adil,” katanya.
“Mereka pikir (utang kartu kredit) tidak terlalu berisiko. Mereka tidak terlalu peduli Sebagai tidak terlilit utang,” imbuh dia.
King menambahkan bahwa media sosial telah mengubah cara berpikir banyak orang tentang liburan. Para digital nomad, influencer dan pembuat konten membuat perjalanan penuh waktu tampak seperti dapat dilakukan Dari semua orang.
FOMO
Sambil Itu, Lisa Fraser, wanita berusia 30 tahun yang Pada ini menganggur dan pernah berkunjung Hingga Taipei, Budapest, hingga New York Ke tahun lalu. Ia tidak Memiliki Ide Sebagai berhenti Berpergian sambil mencari pekerjaan.
“Saya tidak Memiliki uang. Saya hanya Memiliki gambaran kasar, tetapi jika harus melewatinya, maka saya Akansegera melewatinya. Saya tidak pernah menghentikan diri Sebagai Merasakan apa yang saya inginkan Pada liburan,” kata dia.
Fraser setuju bahwa FOMO (fear of missing out) berperan besar Untuk pengambilan keputusannya, Lantaran ia tidak suka jika teman-temannya pergi Hingga suatu tempat Sebagai Berpergian tanpa dirinya. Dia juga Melakukanlangkah-Langkah Sebagai Melakukan Kunjungan Hingga toko-toko, kafe, dan tempat-tempat lain yang dia lihat secara online.
Sambil Itu beberapa orang Bisa Jadi membeli tiket pesawat mahal Didalam kartu kredit dan melunasinya nanti, orang lain Bisa Jadi mendaftar Inisiatif cicilan Lewat Inisiatif pihak ketiga seperti Klarna, Uplift, dan Affirm.
Layanan “beli sekarang, bayar nanti” ini diterima Dari berbagai maskapai penerbangan, termasuk United, American, dan Delta, tetapi King percaya bahwa layanan ini dapat menjadi pemangsa.
“Ada orang yang berhutang Didalam sembrono, tetapi mereka mulai mengelolanya Didalam waktu Hingga waktu dan pendapatan mereka mulai Menimbulkan Kekhawatiran. Jika mereka sedikit lebih ketat Untuk mengendalikannya, mereka bisa baik-baik saja,” kata dia.
“Tapi ada sekelompok orang yang terbiasa berutang. Pada itu terjadi, mereka mulai berpikir Sebagai membeli Tempattinggal. Bukan hanya penghasilan Anda yang diperhitungkan tetapi juga utang Anda,” imbuh dia.
Pengalaman Hidup keuangan Fraser sendiri mencakup berbagai kebiasaan pengeluaran. Untuk satu Perkara Pidana Hukum, dia pindah Didalam sebuah apartemen dan membiarkan pemiliknya menyimpan uang jaminan alih-alih membayar sewa bulan berikutnya, Agar dia Memiliki uang tunai yang dapat digunakan Sebagai perjalanan bersama teman-temannya.
Mengenai Ide jangka panjang, ia masih belum yakin apa yang Akansegera terjadi, Kendati tujuannya adalah Sebagai kembali Hingga Hong Kong.
“Ke akhirnya, jika saya ingin Memiliki Tempattinggal, saya Akansegera Merasakan Tempattinggal. Saya Akansegera membuatnya berhasil. Saya tidak ingin mengatakan takdir atau semacamnya, tetapi jika saya ditakdirkan Sebagai Merasakan Tempattinggal, saya tahu bahwa saya Akansegera Merasakan Tempattinggal, Karena Itu saya tidak terlalu memusingkannya,” kata dia.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Berutang Sebagai Liburan?