Untuk konten terbarunya yang melanjutkan konten Sebelumnya Itu, Jordi Onsu berbagi pandangan mendalam mengenai toleransi antar agama. Foto/MNC Media
Untuk kontennya ini Jordi ada mengutip ayat Al-Quran, Lakum dinukum waliyadin yang artinya itu (untukmu agamamu dan untukku agamaku) yang menurutnya menjadi pengingat bahwa setiap orang Memiliki hak atas kepercayaannya sendiri. Menurut Jordi ini yang terpenting adalah pahala Ke mata Tuhan bukan sekadar validasi Bersama orang lain.
Jordi juga mengisahkan Penghayatan pribadinya Yang Berhubungan Bersama kebiasaan tidak mengonsumsi daging babi. Menurutnya, keputusan itu bukanlah Dibagian Bersama aturan agama tertentu Akan Tetapi melainkan kebiasaan yang terbentuk Dari kecil Dari pengaruh ibunya.
Ketika bepergian, Jordi ini selalu memastikan Konsumsi yang dikonsumsi bebas Bersama bahan tersebut menjadikannya suatu kebiasaan yang menggambarkan rasa hormatnya Pada nilai yang dianutnya.
Untuk pernyataannya, Jordi menekankan bahwa batas toleransi agama adalah saling menghormati tanpa menghakimi. Bagi Jordi mengingatkan sesama Untuk kebaikan adalah hal wajar Akan Tetapi tidak seharusnya bersifat menggurui.
Sebagai contoh, Jordi selalu Melakukanupaya memastikan Konsumsi yang disajikan sesuai Bersama pantangan atau larangan teman-temannya, seperti menghindari daging sapi Bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsinya.
Ke akhir kontennya, Jordi berbagi prinsip mengenai rezeki dan amal. Jordi meyakini bahwa rezeki yang diperoleh seseorang juga mengandung Dibagian Bagi orang lain. Untuk semangat itu, Jordi secara rutin berdonasi tanpa membedakan latar Di agama penerima. Menurut Jordi membantu sesama adalah panggilan kemanusiaan yang bukan sekadar soal agama.
Konten inspiratif ini mengajak audiensnya Sebagai memaknai toleransi sebagai fondasi kuat Untuk kehidupan beragama dan bermasyarakat. Bagi kalian yang ingin melihat konten tentang pemahaman-pemahaman lainnya, jangan lupa kunjungi aku YouTube@jordionsu7204.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Jordi Onsu Bagikan Penghayatan Pribadi tentang Toleransi Untuk Konten Terbarunya