Wasiat Ratu Elizabeth II Sebelumnya meninggal Menarik Perhatian perhatian. Foto/ getty
Pada pemerintahan Ratu Elizabeth II yang berlangsung 70 tahun, mencakup periode penciptaan kekayaan besar Di seluruh dunia. Pada meninggal, harganya pun Menarik Perhatian perhatian.
Akan Tetapi, sebagian besar kekayaannya terikat Di aset berwujud yang belum benar-benar terapresiasi seperti saham Microsoft atau Amazon, yang masing-masing melonjak 240.000% dan 146.000%, Dari IPO mereka.
Itulah sebabnya kekayaan pribadi Ratu Elizabeth tampak relatif sederhana dibandingkan Bersama kekayaan para maestro Keahlian seperti salah satu pendiri Microsoft Bill Gates, yang diperkirakan Memperoleh kekayaan senilai 115 miliar USD atau mantan CEO Amazon Jeff Bezos, yang Memperoleh kekayaan sebesar 153 miliar USD.
Wasiat Ratu Elizabeth II
1. Menjadikan Putranya sebagai Raja Inggris
Wasiat yang terun temurun Bersama keluarga kerajaan Inggris adalah penyerahan kekuasan, Di mana Sesudah Ratu Elizabeth meninggal, maka kekuasaannya diberikan kepada putra pertamanya, Charles— yang sekarang resmi menjadi Raja Charles III, termasuk juga pengalihan kekayaan pribadinya dan kepemilikan atas portofolio aset besar yang berkisar Bersama kastil ikonik hingga Permata Mahkota.
2. Bebas Iuran Wajib
Kematian dan Iuran Wajib dikatakan tidak dapat dihindari, tetapi Raja Inggris dibebaskan Dari hukum Bersama satu Iuran Wajib utama yang ditujukan kepada orang kaya atas warisan: Iuran Wajib warisan.
Menurut The Economist, penguasa Bangsa terbebas Bersama Iuran Wajib warisan. Untuk itu, Raja Charles tidak Akansegera Berusaha Mengatasi Iuran Wajib warisan Inggris sebesar 40%, yang jika tidak Akansegera menghabiskan sekira 200 juta USD Bersama harta ibunya.
The Crown Estate sekarang menjadi milik Raja Charles III sebagai raja yang berkuasa Di Bangsa itu, tetapi ada kendalanya: Itu tidak Dikatakan sebagai milik pribadinya Lantaran disimpan sebagai perwalian. Artinya, ia tidak dapat menjual aset-asetnya.
Menurut laporan keuangan terbarunya, Crown Estate Memperoleh aset dan real estat senilai 34,3 miliar USD. Kepemilikannya meliputi Istana Buckingham, Istana Kensington, dan tanah serta properti Di London dan Inggris.
Meski Raja Charles tidak dapat menjual aset Crown Estate Untuk keuntungan pribadi, keluarga kerajaan menikmati keuntungan Keuangan yang berasal Bersama kepemilikannya. Setidaknya 15% Bersama keuntungan Bersama Crown Estate diberikan kepada keluarga kerajaan Melewati “Sovereign Grant,” menurut situs web keluarga kerajaan.
3. Mengelola Kadipaten Cornwall
Sebelumnya menjadi raja, Charles memegang peran sebagai Adipati Cornwall, yang memberinya wewenang Untuk mengelola Kadipaten Cornwall. Peran tersebut dipegang Dari orang yang merupakan pewaris takhta, yang berarti kadipaten tersebut sekarang Akansegera diwariskan kepada putra sulung Charles, Pangeran William.
Kadipaten Cornwall mencakup lebih Bersama 130.000 hektare tanah senilai 1,3 miliar USD, menurut Fortune. Akan Tetapi, seperti halnya Bersama Crown Estate, Charles tidak diizinkan Untuk menjual tanah tersebut, meski dia memperoleh pendapatan Bersama menyewakan properti tersebut kepada petani, pebisnis dan penduduk.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 3 Wasiat Ratu Elizabeth II Sebelumnya Meninggal, Jadikan Charles III sebagai Raja Inggris