Jakarta –
Pejabat Tingginegara Perjalanan Ke Luarnegeri Widiyanti Putri Wardhana ditegur keras Didalam Komisi VII Wakil Rakyat RI sebagai buntut kematian wisatawan Juliana Marins Ke Gunung Rinjani. Deputi Bidang Pembaruan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto berjanji melakukan evaluasi sistem Keselamatan dan pengawasan Ke jalur pendakian gunung Ke Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dan destinasi wisata alam bebas lain.
“Kami memastikan kejadian itu tidak terulang kembali,” kata Hariyanto dikutip Didalam Di, Jumat (4/7/2025).
“Kementerian Perjalanan Ke Luarnegeri Akansegera Memperbaiki pengawasan dan evaluasi Untuk memastikan segala kegiatan wisata Ke tempat wisata ekstrem sudah mengikuti peraturan dan standar yang berlaku secara berkala Melakukan monitoring bersama pemangku kepentingan Yang Berhubungan Didalam,” dia menambahkan.
Hariyanto mengatakan Kemenpar telah berkoordinasi Didalam Kementerian Kehutanan, BASARNAS, dan pemerintah Lokasi Untuk memastikan pengawasan Pada Keselamatan Ke tempat wisata ekstrem, termasuk Ke Gunung Rinjani.
Pengawasan Pada agen perjalanan, operator tur dan pemandu wisata yang sudah bersertifikasi dan mengikuti pelatihan juga diperketat agar aspek keselamatan dan Keselamatan Ke tempat wisata ekstrem dapat lebih ditingkatkan.
Hariyanto menyebut telah mengusulkan pembentukan rescue center (pusat penyelamatan) dan pelatihan porter dan pemandu wisata gunung Untuk kemampuan penyelamatan.
“Sesudah Itu, Untuk tindak lanjut jangka menengah, Akansegera dibuat penambahan alat komunikasi darurat Untuk pos persinggahan, pemandu, porter dan lain-lain,” kata dia.
Upaya lain yang Akansegera dilaksanakan Untuk jangka waktu menengah berupa penambahan alat evakuasi darurat Ke pos-pos persinggahan pendakian sebagai langkah penyelamatan awal Sebelumnya Regu SAR datang, penambahan pelatihan pemandu wisata gunung dan porter Untuk penyelamatan darurat dan Transformasi Digital Jalur Rinjani 360 Untuk bahan pengarahan Untuk pendaki.
Berikutnya Untuk jangka panjang, pemerintah Akansegera membuat pembangunan penambahan pos persinggahan Ke jalur pendakian dan melengkapi setiap pos Didalam peralatan penyelamatan darurat.
Hariyanto menjelaskan Yang Berhubungan Didalam Didalam perlengkapan yang wajib dibawa Didalam pemandu, kementerian Di ini selalu berkolaborasi Didalam BASARNAS Yang Berhubungan Didalam pelatihan keselamatan dan Keselamatan Ke tempat wisata.
“Yang Berhubungan Didalam pendakian Gunung Rinjani, nantinya juga kami Akansegera berkolaborasi Didalam BASARNAS Untuk memastikan pemandu wisata dan porter sudah mengikuti pelatihan keselamatan dan Keselamatan Supaya bisa nantinya Memberi pertolongan pertama kepada wisatawan Sebelumnya datang Regu SAR,” ujar Hariyanto.
Kementerian Perjalanan Ke Luarnegeri belum berencana Menerbitkan Langkah terbaru Untuk menjamin Keselamatan dan keselamatan Di wisata ekstrem usai peristiwa Ke Gunung Rinjani.
Walaupun demikian, Kementerian Perjalanan Ke Luarnegeri sudah Menerbitkan peraturan Yang Berhubungan Didalam standar Keselamatan dan keselamatan Ke tempat wisata ekstrem yang tertuang Di Permenparekraf Nomor 4 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Di Penyelenggaraan Perizinan Melakukanlangkah-Langkah Berbasis Risiko Sektor Pariwsata.
Kementerian Perjalanan Ke Luarnegeri juga sudah Memperoleh Langkah pelatihan Yang Berhubungan Didalam keselamatan dan Keselamatan kepada pemandu wisata.
Di Pertemuan Didalam Komisi VII Wakil Rakyat RI Ke Wakil Rakyat, Kamis (3/7) Widiyanti dicecar anggota Wakil Rakyat RI buntut kematian Juliana yang terperosok Ke jurang Ke Gunung Rinjani. Widiyanti ditanyai tentang Standar tour guide, porter, hingga sistem evakuasi darurat. Samping Itu, soal kuota pendaki Ke Gunung Rinjani per hari.
Wakil Rakyat juga meminta agar Widiyanti turut bertanggung jawab atas kecelakaan itu, bukan menaruh Di kementerian lain.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Usai Kematian Juliana, Kemenpar Janji Evaluasi Sistem Keselamatan Pendakian Gunung