Seorang perempuan yang disamarkan Bersama nama ‘Sohan’ menceritakan pengalamannya menjalani fertilisasi in vitro (IVF) khusus Untuk bisa memilih jenis kelamin bayi yang ingin dilahirkan. Perempuan berusia 30-an ini menjalani IVF khusus Ke Bangkok, Thailand Sebab prosedur ini ilegal Ke Korea Selatan, menurut Undang-Undang Bioetika dan Perlindungan.
Sohan dan suaminya ingin Memperoleh anak laki-laki, Sesudah Sebelumnya mereka Memiliki anak perempuan. Di 10 bulan Sesudah menjalani IVF khusus Ke Bangkok, ia akhirnya bisa melahirkan anak laki-laki yang diinginkan.
Sohan menceritakan sebenarnya ada banyak orang tua yang menjalani prosedur serupa Ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Aku pertama kali tahu tentang hal ini beberapa tahun lalu Sebab kerabat temanku mencoba Inisiatif kehamilan Bersama seleksi jenis kelamin Ke Hong Kong,” cerita Sohan dikutip Di Korea JoongAng Daily, Senin (15/9/2025).
Ke Korea, Undang-Undang Bioetika dan Perlindungan yang diberlakukan Ke 2005 melarang pembuahan sel telur Bersama tujuan memilih jenis kelamin tertentu. Tenaga medis yang melakukan Perawatan Medis kesuburan berbasis seleksi gender bisa dipenjara hingga dua tahun atau didenda maksimal 30 juta won (Rp 353,4 juta Uang Negara Indonesia).
Larangan kehamilan berbasis seleksi gender awalnya dimaksudkan Untuk Mengurangi praktik aborsi. Ini terjadi khususnya Ke 1980-1990-an ketika preferensi anak laki-laki lebih dominan Ke Komunitas Korea.
Berdasarkan undang-undang, ibu hamil, termasuk yang menjalani IVF, harus menunggu hingga Di usia kehamilan 15 minggu Untuk mengetahui jenis kelamin janinnya lewat USG. Akan Tetapi, tidak ada aturan yang melarang orang Korea menjalani Perawatan Medis kesuburan Ke luar negeri.
“Kebanyakan orang yang menghubungiku adalah mereka yang sudah punya anak. Mereka hanya ingin anak berikutnya berbeda jenis kelamin Di anak yang sudah lahir,” ujar Sohan menyebut tidak ada kecenderungan orang tua Ke Korsel mengutamakan anak laki-laki.
Prosedur yang Dijalani Sohan
Sohan menghabiskan Di 450 ribu baht (Rp 232,7 juta) Untuk prosedur tersebut. Sedangkan, Untuk satu kali prosedur IVF Ke Korea Selatan dapat menghabiskan 2 juta won (Rp 23,5 juta).
Sohan menjelaskan proses IVF Ke Korea Selatan dan Thailand sebenarnya hampir sama. Akan Tetapi, Ke Thailand orang tua menempuh tiga tahapan tambahan yaitu skrining embrio berdasarkan jenis kelamin, membekukan embrio Sebelumnya ditanamkan, serta Memiliki embrio Bersama jenis kelamin tertentu.
Jika IVF Ke Korea Selatan bisa selesai Di 2-3 minggu, proses yang dijalani Sohan memakan waktu hingga 2 bulan. Ia Memutuskan sel telur Ke awal April 2024, lalu Terbaru mentransfer sel embrio Ke awal Juni.
“Sebab perlu waktu Untuk menentukan jenis kelamin embrio yang telah dibuahi, embrio harus dibekukan Sebelumnya ditanamkan. Klinik Ke Bangkok memberiku laporan harian Melewati email tentang perkembangan embrio, dan aku memilih jenis kelamin anak keduaku lewat telepon,” cerita Sohan.
Sesudah embrio ditanamkan, ia menjalani persalinan Ke Korea Selatan. Ia tidak menceritakan detail prosedur yang dijalani Ke tenaga medis yang membantu kelahiran anaknya.
Saksikan Live DetikPagi:
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Video: 300 Pekerja Korsel Dipulangkan Usai Ditahan Mobilitas Penduduk Internasional AS“
(avk/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Heboh Ortu Ke Korsel Jalani IVF Khusus Biar Bisa Request Jenis Kelamin Anak