Kabar Baik, Elang Jawa Kembali Lahir Di TN Gunung Halimun Salak

Elang Jawa adalah salah satu hewan yang berstatus terancam punah. Kabar baik, spesiesnya bertambah Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Elang Jawa merupakan hewan yang disebut sebagai inspirasi Di balik lambang Bangsa Indonesia yakni Garuda. Akan Tetapi, hewan itu termasuk spesies langka. Itu Sebab Elang Jawa hanya berkembangbiak Pada dua tahun sekali dan Di satu periode hanya menghasilkan satu telur saja.

Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List atau daftar merah IUCN Di 2016 elang Jawa termasuk satwa langka yang menjadi flag spesies. Spesies itu berstatus konservasi dan terancam punah.

Di Selasa (28/5/2024), TNGHS Merasakan kabar baik Di bertambahnya spesies elang jawa. Itu diumumkan Di Instagram @kementerianlhk Di Senin (3/6/2024).

“Sobat Hijau, garuda muda elang jawa kembali lahir Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS),” imbuh akun KLHK.

Awal mula kabar baik itu didapat adalah Di petugas melaksanakan patroli pengamanan hutan sekaligus pengecekan sarang elang jawa. Dan ditemukan anak elang jawa yang telah menetas dan diperkirakan berusia 2-3 minggu.

“Di hari Selasa, 28 Mei 2024 petugas Di RPTNW Cimantaja, SPTNW III Sukabumi, TNGHS melaksanakan patroli pengamanan hutan, sekaligus melakukan pengecekan sarang elang jawa (Nisaetus bartelsi) yang merupakan salah satu satwa Kunci Di TNGHS selain owa jawa (Hylobates moloch) dan macan tutul jawa (Panthera pardus melas),” terang KLHK.

“Secara morfologi anak elang jawa ini masih Memperoleh bulu kapas (bulu berwarna putih). Menurut Regu, anak elang jawa ini diperkirakan berusia 2-3 minggu. Akan Tetapi, Regu observasi belum mengetahui jenis kelamin Di anak elang jawa tersebut,” sambung keterangan itu.

KLHK menyebut temuan itu merupakan kabar baik Bagi konservasi dan ekosistem. Mereka menyebut Penduduk Dunia elang jawa Di TNGHS berada Di Kebugaran baik.

“Elang jawa merupakan satwa yang dilindungi. Jumlah Penduduk Dunia elang jawa dewasa berkisar Antara 300 – 500 individu (IUCN assessment 2016),” terang KLHK.

“Kelahiran anak elang jawa Di TNGHS menjadi sebuah harapan Mutakhir Bagi kelestarian Penduduk Dunia elang jawa Bagi menjadi penerus tahta langit Gunung Halimun Salak,” pungkas keterangan tersebut.

[Gambas:Instagram]