2 Juta Orang Indonesia Berobat Hingga Luar Negeri, Habiskan Rp 160 T

Wakil Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kesejaganan, Dante Saksono Harbuwono membeberkan masih ada begitu banyak traveler yang berobat Hingga luar negeri. Jutaan traveler itu menghabiskan ratusan triliun Untuk berobat.

Fakta itu terungkap Untuk sesi High LevelTalk Di International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024. Ia Karena Itu salah satu pengisi Untuk topik “Addressing geopolitical risks and geo-economics fragmentation to tourism investment landscape”

“Setidaknya 2 juta warga Negeri Indonesia menghabiskan total Rp 160 triliun per tahun Untuk mengakses layanan Kesejaganan Di luar negeri atau kerap disebut wisata medis. Supaya hal ini merupakan Potensi berinvestasi Di Indonesia yang sangat besar,” kata dia, Rabu (5/6/2024).

Berikutnya, Dante menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia kini telah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai pusat layanan Kesejaganan berkelas dunia.

Ya, hal itu sejalan Bersama Pembaruan wisata medis yang Akansegera fokus Di sektor Wisata Internasional Di masa mendatang.

“Karena Itu Penanaman Modal Asing ini menjanjikan, kita ada zona KEK Di Bali, dan kita juga membuka KEK Di pulau lainnya seperti Di Tanjung Lesung, Mandalika, Tanjung Kelayang, Mitung, Morotai, Likupang, dan sebagainya,” jelas dia.

“Karena Itu ini Potensi investor Untuk berinvestasi Di sektor Kesejaganan maupun Wisata Internasional,” kata Dante.

Untuk kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Inovasi dan Sumber Daya Manusia Menko Perekonomian, Rizal Edwin Manansang, menambahkan bahwa para investor yang menanamkan investasinya Di KEK Akansegera menikmati proses perizinan yang mudah, Untuk hal layanan Perpindahan Penduduk, hingga kepemilikan lahan.

“Karena Itu, Di KEK ini tidak hanya merupakan Potensi Untuk investor berinvestasi Untuk sektor Wisata Internasional yang meliputi hotel, resort, restoran, dan sebagainya, tapi juga adanya investor ini nantinya juga ada dampak baiknya dirasakan Dari ekonomi Kelompok Disekitar,” kata Edwin.