Banyuwangi Memiliki Kearifan Lokal unik jelang Iduladha. Kearifan Lokal ini disebut mepe kasur, yang berarti menjemur kasur. Kearifan Lokal ini dilakukan Ke Desa Kemiren, Glagah. Foto/SINDOnews
Mepe kasur dipercaya warga Banyuwangi bisa membuat harmonis dan langgeng hubungan pasangan suami istri (pasutri).
Sesuai Bersama namanya, Kearifan Lokal ini dilakukan Bersama menjemur kasur kapuk Ke halaman Tempattinggal warga Desa Kemiren. Masing-masing Tempattinggal menjemur kasur Pada memasuki Hari Iduladha Ke bulan Dzulhijjah.
Tokoh Adat Using Desa Kemiren Adi Purwadi mengatakan, Kearifan Lokal mepe kasur merupakan salah satu Di rangkaian upacara adat tumpeng sewu Ke desanya. Ke mana Kegiatan ini digelar setiap minggu pertama bulan Dzulhijjah Di hari Kamis atau Minggu.
Foto/Avirista Midaada
“Upacara adat tumpeng sewu bertujuan Sebagai mengungkapkan rasa syukur warga Di nikmat yang telah diberikan sang pencipta,” kata Adi kepada SINDOnews, Sabtu (8/6/2024).
Uniknya, semua kasur yang dijemur Memiliki warna yang sama, yakni merah hitam. Dua warna itulah yang melambangkan sebuah harmonisasi Tempattinggal tangga Bersama perpaduan prinsip keberanian hingga keabadian.
“Mungkin Saja satu-satunya desa yang punya kasur seragam Bersama warna merah dan hitam. Warna hitam warna keabadian, dan merah warna keberanian, dan kerja keras,” jelasnya.
Menurut Adi, kedua unsur itu dijadikan prinsip warga desanya Di membangun sebuah mahligai Tempattinggal tangga. Ke mana kasur dipercaya menjadi Dibagian yang penting Di membangun sebuah Tempattinggal tangga.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Mepe Kasur, Kearifan Lokal Unik Ke Banyuwangi Jelang Iduladha yang Bikin Pasutri Langgeng