PT Pertamina (Persero) Lebih Menunjukkan komitmennya menjadi perusahaan inklusif. (Foto: dok Pertamina)
Sambil tenaga kerja Penyandang Disabilitas Ke Pertamina Di ini sudah mencapai 96 persen Didalam target, sesuai Didalam amanat Undang-undang No. 8 tahun 2016 tentang pekerja Penyandang Disabilitas Ke BUMN, yakni sebesar 2 persen Didalam jumlah pekerja.
Inklusivitas adalah upaya menciptakan lingkungan kerja yang terbuka Untuk seluruh perbedaan, tanpa diskriminasi. Aturan ini Akansegera membawa dampak positif Di Usaha, seperti peningkatan produktivitas, Inovasi, dan Perkembangan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Inisiatif inklusivitas tersebut sejalan Didalam tujuan Pertamina Untuk menjadi perusahaan berkelanjutan.
“Inisiatif inklusivitas ini sejalan Didalam tujuan Pertamina menjadi perusahaan yang berkelanjutan. Tak sekedar inklusif, upaya Pertamina Untuk menjadikan perwira (sebutan Untuk pekerja Pertamina) menjadi pemimpin perusahaan merupakan keseriusan kami Di menyiapkan talenta terbaik yang cakap Didalam sisi Cara pekerjaannya, sekaligus Memperoleh jiwa kepemimpinan yang tangkas, inovatif, berdaya saing Dunia, dan berorientasi Di Usaha berkelanjutan,” ujarnya.
Fadjar menambahkan, Pertamina juga Memperoleh Inisiatif intensif Untuk Meningkatkan kompetensi dan kapabilitas perwira, Agar setiap kontribusinya dapat Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kinerja perusahaan.
Fadjar mengungkapkan, capaian pekerja inklusif tersebut telah melampaui target yang ditetapkan. Pekerja perempuan yang telah masuk Di talent pool Untuk menjadi pemimpin telah mencapai 19 persen, melampaui target yang ditetapkan sebesar 15,5 persen. Sambil, pekerja muda yang ditargetkan menjadi pemimpin mencapai 35 persen, lebih Didalam target 25 persen.
“Pekerja muda yang Di ini masuk Di talent pool adalah pekerja yang telah menunjukan kinerjanya yang profesional dan Memperoleh Pengalaman Hidup serta rekam jejak yang baik. Pekerja muda menjadi salah satu perhatian Pertamina Lantaran Akansegera menjadi masa Didepan perusahaan,” tuturnya.
Sumber daya manusia (SDM) juga menjadi salah satu aspek yang diperhatikan sebagai perusahaan berkelanjutan. Di penilaian ESG (environmental, social, governance), Aturan SDM dan implementasinya menjadi indikator utama penilaian.
Hal ini juga membawa Pertamina Di pencapaian positif Posisi ESG Didalam lembaga pemeringkat sustainalytics, dimana skor Pertamina Di 2023 menjadi 20,7 (medium risk) atau naik Didalam Sebelumnya 22,1 (medium risk). Adapun skor sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.
“Didalam kenaikan skor sustainalytics ini, Posisi risiko ESG Pertamina naik menjadi Posisi satu dunia Di sub-industri Integrated Oil and Gas Didalam 61 perusahaan dunia,” ujar Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin Ke bidang transisi energi, berkomitmen Di mendukung target Net Zero Emission 2060 Didalam terus Mendorong Inisiatif-Inisiatif yang berdampak langsung Di capaian Sustainable Development Goals (Agenda Global). Seluruh upaya tersebut sejalan Didalam penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) Ke seluruh lini Usaha dan operasi Pertamina.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Didalam Sebab Itu Perusahaan Inklusif, Pertamina Capai Target Keberagaman Pekerja











