Jakarta –
Ahli Kebugaran Di Korsel bakal melanjutkan mogok kerja Di 18 Juni mendatang imbas Penolakan Unjuk Rasa reformasi layanan Kesejaganan. Mereka merasa apa yang dilontarkan Pada ini tidak didengar Bersama pemerintah.
Pasalnya, para Ahli Kebugaran Di Korsel menolak Wacana otoritas setempat Sebagai memperbanyak kuota Pembelajaran kedokteran lantaran dinilai hanya Berencana menurunkan Mutu SDM, Supaya merusak kredibilitas komunitas medis Di Kelompok.
Asosiasi Medis Korea, yang mewakili 140.000 Ahli Kebugaran Di Bangsa tersebut mengatakan 74 persen anggota yang berpartisipasi Di pemungutan suara menyetujui wacana tersebut.
Ri Asosiasi Lim Hyun-taek kembali mengingatkan Wacana pemerintah tersebut Berencana menghancurkan sistem medis negaranya dan tidak melakukan apa pun Sebagai mengubah masalah minimnya Ahli Kebugaran. Terlebih Pada ini, Ahli Kebugaran Korsel dinilai tidak Menyambut kompensasi yang memadai.
“Bersama Dukungan Di perwakilan Di seluruh negeri, Asosiasi Medis Korea (KMA) Berencana berdiri Di garis Di Di perjuangan menyelamatkan sistem medis,” kata Lim Di pertemuan yang dihadiri Bersama perwakilan Di berbagai kelompok medis.
Lim mengatakan para anggota Berencana berhenti bekerja Di 18 Juni dan ada Wacana Sebagai melakukan unjuk rasa massal. Pihaknya menentang Wacana peningkatan jumlah mahasiswa Terbaru sampai 2.000 orang Di Pada ini yang berjumlah 3.000 orang, itu merupakan Skor inti Di reformasi layanan Kesejaganan pemerintah.
Ribuan Ahli Kebugaran peserta pelatihan, termasuk Ahli Kebugaran magang dan Ahli Kebugaran residen, mengundurkan diri Di pekerjaannya Di 20 Februari, Supaya Puskesmas-Puskesmas besar terpaksa menunda hingga Memangkas layanan non-darurat, mengembalikan pasien Ke ruang gawat darurat.
Pemerintah mengatakan peningkatan ini diperlukan Sebagai menutupi kekurangan Ahli Kebugaran yang Berencana Lebih parah Di tahun-tahun mendatang.
Tepat Sebelumnya pertemuan KMA, pemerintah meminta kelompok tersebut Sebagai tidak Memutuskan tindakan apa pun yang membahayakan keselamatan Kelompok, Bersama mengatakan bahwa tindakan tersebut Berencana berdampak buruk Di reputasi Ahli Kebugaran dan Memangkas kepercayaan Di profesi medis.
Perdana Pejabat Tingginegara Han Duck-soo menilai tindakan kolektif apa pun yang dilakukan Bersama para Ahli Kebugaran adalah ilegal dan sangat disesalkan, dirinya mengulangi seruan Sebagai berdialog Untuk menyelesaikan kebuntuan tersebut.
“Kepercayaan sosial yang telah dibangun Bersama komunitas medis dan pasien Pada beberapa dekade tidak boleh dibiarkan runtuh Lantaran Keinginan radikal Di segelintir orang,” kata Han Di konferensi pers.
BACA JUGA:
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ahli Kebugaran Di Korsel Kembali Mogok Kerja 18 Juni, Tolak Perbanyak Kuota Masuk ‘FK’