Jakarta –
Panas ekstrem yang Mengamuk sebagian besar Area Meksiko telah menewaskan puluhan orang Hingga berbagai Negeri Dibagian Pada beberapa pekan terakhir. Kementerian Kesejaganan setempat Ke Kamis, juga melaporkan suhu yang lebih panas diperkirakan Berencana terjadi Untuk beberapa hari mendatang.
Ahli meteorologi mengatakan Trend Populer cuaca yang dikenal sebagai “kubah panas” telah memerangkap udara panas Hingga Dibagian selatan Teluk Meksiko dan Dibagian utara Amerika Di, menyebabkan suhu melonjak hingga 45 derajat Celcius (113 derajat Fahrenheit) Hingga beberapa Area.
Di 12 Mei dan 21 Mei, pihak berwenang mengatakan 22 orang meninggal Lantaran penyebab Yang Berhubungan Bersama panas, menambah total kematian menjadi 48 orang Sebelum 17 Maret. Sebagai perbandingan, Ke periode yang sama tahun 2022 dan 2023, gelombang panas hanya memakan korban jiwa dua hingga tiga orang.
Dikutip Untuk DW, gelombang panas ketiga yang Lagi berlangsung Hingga Meksiko adalah Dibagian Untuk lima gelombang panas yang diperkirakan terjadi Ke bulan Maret hingga Juli.
Tak hanya itu, suhu panas ekstrem yang terjadi Hingga Meksiko juga menyebabkan kekeringan Hingga beberapa Area, membebani jaringan listrik dan berdampak Ke satwa liar, termasuk kematian 130 monyet howler Lantaran dugaan dehidrasi.
Beberapa Area Merasakan Keluhan Masyarakat ketika persediaan air berkurang Lantaran curah hujan Hingga bawah rata-rata.
Hingga sisi lain, Universitas Otonomi Nasional Meksiko Meramalkan suhu Berencana lebih panas lagi Untuk 10-15 hari Hingga Di.
Beberapa Area Amerika Di dan Amerika Serikat Dibagian selatan, termasuk Texas dan Florida, juga Merasakan panas ekstrem. Guatemala, Belize, El Salvador, Honduras, Republik Dominika, dan Haiti juga dilanda panas yang tidak biasa akibat Trend Populer meteorologi yang sama.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ngerinya Suhu Panas ‘Mendidih’ Hingga Meksiko, Makan Korban Jiwa hingga 48 Orang