Aksi Massa Bodoh Pria Lompat Hingga Orca, Selandia Mutakhir Kasih Denda Rp 6 Juta

Seorang pria Auckland, Selandia Mutakhir didenda jutaan Uang Negara Indonesia Sebab kelakuan konyol. Ia melompat Bersama perahu Hingga arah paus pembunuh, orca.

Menyitir ABC News, Sabtu (25/5/2024), Untuk sebuah video yang viral Hingga media sosial, ia terlihat Bersama sengaja terjun Hingga arah orca. Karenanya, ia pun telah didenda Dari Departemen Konservasi Selandia Mutakhir (DOC).

Sebuah video yang diunggah Hingga Instagram Di bulan Februari Menunjukkan pria tersebut melompat Hingga seekor paus orca jantan dewasa dan seekor anak paus yang Lagi Berendam Hingga Didekat kapal Hingga lepas Pantai Devonport, Auckland.

Di satu titik Untuk video, pria tersebut terdengar berteriak “Saya menyentuhnya, apakah Anda Memperoleh videonya?”

Sekelompok orang yang berada Hingga atas kapal terdengar tertawa dan bersorak-sorai Pada mereka menonton dan merekam situasi tersebut.

DOC mengatakan bahwa tindakan Untuk video tersebut tampaknya merupakan upaya yang disengaja Untuk menyentuh atau menimpa tubuh paus tersebut. Juga, itu Menunjukkan sikap yang mengejutkan dan bodoh Pada mamalia laut yang dilindungi.

Anggota Kelompok yang prihatin memberi tahu DOC tentang insiden tersebut dan memberitahunya keberadaan tentang video yang diposting online.

Pria tersebut Sesudah Itu diidentifikasi dan dikenai denda Pelanggar sebesar NZD 600 (Rp 5,9 juta).

Petugas Investigasi Utama DOC, Hayden Loper, mengatakan bahwa pria berusia 50 tahun asal Auckland ini Menunjukkan sikap sembrono yang mengabaikan keselamatan dirinya dan hewan-hewan tersebut.

“Video itu membuat kami benar-benar terkejut. Tindakan pria tersebut jelas-jelas merupakan Pelanggar Pada hukum yang melindungi mamalia laut,” kata Loper.

Orca diklasifikasikan sebagai paus Hingga bawah undang-undang konservasi Selandia Mutakhir. Agar, adalah hal ilegal ketika Berendam bersama atau mengganggunya.

Hayden mengatakan bahwa Perkara Hukum Hukum ini merupakan Perkara Hukum Hukum ketiga Untuk beberapa tahun terakhir, Hingga mana konten media sosial telah menyebabkan “penuntutan yang berhasil” Untuk DOC.