Yogyakarta –
Membayangkan bagaimana indahnya jika arsitektur Kebiasaan Global Jawa, Thailand, Eropa, dan Yunani dipadukan maka Rumah Pesik-lah jawabannya. Lokasinya Ke Kotagede, Yogyakarta.
Berdiri kokoh masuk Ke Untuk gang sempit kawasan tua Kotagede, traveler tidak Akansegera menyangka jika ada sebuah bangunan kuno Di sentuhan arsitektur eksotis yang magical. Namanya adalah Rumah Pesik. Di ini difungsikan sebagai kafe, hotel, dan mini museum.
“Awalnya buat keluarga aja sih, Untuk ayah saya, lebih Ke Untuk pribadi, keluarga, kawan-kawan. Kadang kadang ada pejabat atau teman Untuk luar negeri datang, kita ajak Ke sini,” kata Roky, anak Untuk Rudy J Pesik yang sekarang mengelola Rumah Pesik.
Ya, bangunan itu adalah Rumah milik pengusaha ternama Rudy J Pesik. Dia pemimpin perusahaan jasa Pengiriman DHL Indonesia.
Atas kecintaannya Di Karya Seni Kebiasaan Global, Rudy yang juga dikenal sebagai kolektor menyulap Rumah Pesik menjadi bangunan yang tiap sudutnya dihiasi ornamen bernilai Karya Seni tinggi.
Rumah Pesik dikelola menjadi sebuah hotel Dari Sebelumnya Penyebara Nmassal covid-19. Akan Tetapi, terhenti akibat Covid dan Mutakhir dibuka kembali Disekitar 1 tahun.
Dituturkan Dari Roky, Untuk awal bangunan ini memang tidak didesain sebagai hotel, Agar jumlah kamar yang banyak bukanlah suatu kesengajaan.
Setelahnya tutup bertahun-tahun, kini Rumah Pesik dibuka Untuk umum. Jika hanya ingin berfoto-foto dan melihat saja, maka pengunjung dikenai biaya masuk Rp 25.000, Akan Tetapi jika menghabiskan waktu Ke kafenya dan membeli makan atau minuman maka biaya masuknya gratis.
Masuk Ke Gang Soka, Kotagede, Rumah Pesik tidak Akansegera sulit ditemukan. Jika dilihat Untuk luar bangunan ini mencolok Di Pewarna warna tembok hijaunya. Lalu, masuk melewati salah satu Untuk ketiga pintu yang terbuka, traveler Akansegera disambut bak terlempar Ke Untuk lorong waktu masa kerajaan.
Ke salah satu pintu terdapat prasasti yang berisi daftar nama-nama tokoh penting dunia yang pernah menginap Ke sana, termasuk Lech Walesa, mantan Kepala Negara Polandia Di tahun 1990-1995 dan penerima Nobel Keamanan Dunia tahun 1993.
Sekilas jika dilihat Untuk luar, Traveler tak Akansegera sangka jika Ke balik benteng hijau itu menyembunyikan bangunan-bangunan tinggi megah Di arsitektur kental Akansegera Kebiasaan Global. Terlihat bangunan Di gaya arsitektur Thailand Ke dalamnya traveler Malahan Akansegera menemukan patung arca buddha. Untuk lantai duanya, pemandangan Di sunset begitu menakjubkan.
Bergeser Ke sebelahnya, berdiri bangunan dua lantai Di dominasi warna putih Di gaya da vinci. Ke pintu masuknya dijaga Dari dua patung ksatria Romawi yang membawa tombak. Untuk naik Ke lantai duanya, traveler harus meniti tangga yang disekeliling temboknya dipenuhi foto keluarga besar Rudy J Persik.
Rumah Pesik Ke Kotagede, Yogyakarta (Arawinda Dea Alisia/detikcom)
|
Beralih Ke bangunan ketiga, tepat berdiri Ke Di kolam air mancur, bangunan Di arsitektur Jawa penuh pahatan kayu. Lalu Ke seberangnya terdapat kafe dan resto.
Terdapat Rumah kalang, yang diketahui ternyata menjadi bangunan utama yang bentuknya masih dipertahankan Dari awal berdirinya Rumah Pesik. Rumah itu menjadi mini museum dan memuat koleksi koleksi Rudy mulai Untuk keris, patung, arca, hingga Produk-Produk antik peninggalan Untuk berbagai Negeri. Museum hanya dibuka by request pengunjung dan harus membayar tiket masuk Rp 25.000
Setiap sudutnya begitu menawan Di Konsep yang unik dan artistik. Traveler bebas bisa berswaphoto Ke setiap sudutnya, Lantaran tidak ada pembatasan area Untuk pengunjung kecuali masuk Ke Untuk kamar hotelnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bangunan Megah bak Kastil Ke Gang Sempit Kotagede