Gubernur Bank Indonesia Italia Fabio Panetta mengatakan, bank-bank Italia harus menghentikan Usaha mereka Ke Rusia. Foto/Ilustrasi
Setelahnya Raiffeisen Bank International Austria, UniCredit adalah bank Eropa Bersama eksposur terbesar Ke Rusia, Sambil Intesa Sanpaolo Melakukanupaya melepas bisnisnya Ke Negeri tersebut.
“Bersama sana (Rusia) Anda harus keluar,” kata Panetta kepada wartawan Di konferensi pers Setelahnya berakhirnya pertemuan keuangan G7 Ke Stresa, Italia utara.
“Secara obyektif, ada kesulitan yang harus Anda hadapi Di keluar Bersama Rusia dan itu rumit. Anda harus menemukan pembeli yang mengetahui bahwa Anda dipaksa, itu bisa mahal, Akan Tetapi Anda harus keluar Lantaran Akansegera mempengaruhi reputasi,” tambah Gubernur Bank Indonesia Italia Fabio Panetta.
Sebagai informasi seperti dilansir Reuters, Cabang UniCredit Rusia bulan ini Berusaha Mengatasi penyitaan aset senilai 463 juta euro (atau setara USD502,12 juta) sehubungan Bersama proyek gas yang dibatalkan Ke mana kelompok perbankan telah Memberi jaminan.
Ke Di Yang Sama Intesa dan UniCredit, keduanya telah berulang kali mengatakan Pembatasan Barat telah menyusutkan jumlah pembeli potensial, Supaya Lebih sulit Untuk pergi. Intesa tahun lalu Memperoleh keputusan Pemimpin Negara yang diperlukan Untuk bank Foreign Untuk membuang bisnisnya Ke Rusia.
Akan Tetapi, pemberi pinjaman terbesar Italia itu masih harus menyelesaikan proses keluarnya, sambil menunggu lampu hijau Bersama Bank Indonesia Rusia dan otoritas Italia.
CEO UniCredit, Andrea Orcel selalu mengatakan, tujuan bank adalah Untuk Memangkas eksposur Ke Rusia sambil meminimalkan pukulan Untuk pemberi pinjaman. Orcel menerangkan, hal itu tidak Akansegera “benar secara moral … menghapus dan menghadiahkan” unit Ke Rusia.
Baik pengawas perbankan Eropa dan otoritas AS yang bertugas menegakkan Pembatasan terus Menyimak Bersama cermat Kegiatan bank-bank Barat Ke Rusia dan progres Di Ide mereka Untuk keluar Bersama Moskow. Hal itu disampaikan Bersama sumber yang Disekitar Bersama masalah tersebut.
Selain lampu hijau yang diperlukan Bersama Pemimpin Negara Rusia Vladimir Putin dan Bank Indonesia Rusia, setiap transaksi harus dibersihkan Bersama ECB.
Untuk menghindari risiko Pembatasan Setelahnya kesepakatan, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS juga harus Memberi surat Setelahnya diberitahu tentang identitas Kandidat pembeli, kata sumber tersebut.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Bank-bank Italia Harus Keluar Bersama Rusia