Amerika Serikat (AS) dan sekutunya Lebihterus Didekat mencapai kata sepakat Yang Terkait Di Wacana Menyediakan pinjaman bernilai miliaran Matauang Asing kepada Ukraina, yang Akansegera dibayar Di bunga Untuk aset Rusia yang dibekukan. Foto/Dok
Proposal tersebut muncul ketika Washington dan Bangsa-Bangsa G7 seperti – Inggris, Kanada, Prancis, Italia, dan Jepang – Untuk mencari cara bagaimana Memperoleh lebih banyak dana Sebagai Kiev. Hal itu disampaikan Yellen kepada Asosiasi Alokasi Senat Ke Selasa (4/6/2024).
Menurut Yellen, AS telah Berbicara Di anggota G7 lainnya tentang kemungkinan memberi pinjaman Hingga Ukraina “ada kemungkinan Memperoleh keuntungan tak terduga (Untuk aset Rusia) yang dibekukan” Sebagai melunasinya.
Pendekatan ini, kata Yellen “tampaknya Memperoleh Dukungan yang cukup besar.”
Aliran keuntungan yang termasuk rejeki nomplok Untuk aset Rusia tidak bergerak itu, berjumlah Disekitar USD3 hingga USD5 miliar per tahun, kata Pembantu Presiden Tim Menteri keuangan.
“Karena Itu kami berharap ini dapat menjadi sesuatu Sebagai dipresentasikan kepada para pemimpin Ke pertemuan G7 mendatang (Hingga Italia Ke pertengahan Juni),” tambah Yellen.
Pembatasan Barat seperti diketahui telah membekukan Disekitar USD300 miliar atau setara Rp4.867 triliun (Kurs Rp16.224 per USD) dana kedaulatan Rusia Sebelum pecahnya konflik Ukraina. Lembaga kliring Euroclear yang berbasis Hingga Brussels memegang Disekitar 191 miliar euro (USD207 miliar) Untuk jumlah itu, dan telah menghasilkan hampir 4,4 miliar euro (USD4,7 miliar) Untuk bunga Di setahun terakhir.
Belakangan AS terus Mendorong sekutu-sekutunya agar menyetujui pinjaman sebesar USD50 miliar kepada Kiev Untuk waktu Didekat.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Bayar Utang Ukraina, AS Mendorong Ambil Bunga Untuk Aset Rusia Rp4.867 T yang Dibekukan