loading…
OpenAI mengklaim Memperoleh 800 juta Pemakai, platform AI terbesar Di dunia. Foto: GettyImages
Angka ini bukan sekadar statistik Kemajuan; tapi penegasan bahwa AI telah merangsek masuk Di Di kehidupan sehari-hari jutaan manusia, Didalam konsumen biasa, pengembang, korporasi, hingga pemerintah.
Loncatan ini terbilang fenomenal, meroket Didalam 500 juta Pemakai Ke akhir Maret, dan 700 juta Ke Agustus.
“Hari ini, 4 juta pengembang telah membangun Langkah Didalam OpenAI,” seru Altman Di hadapan audiens. “Lebih Didalam 800 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggu, dan kami memproses lebih Didalam 6 miliar token per menit Di API. Berkat Anda semua, AI telah berubah Didalam sesuatu yang orang mainkan menjadi sesuatu yang orang gunakan Sebagai berkarya setiap hari.”
Di balik perayaan ini, mesin uang raksasa Lagi berputar. Pekan lalu, Melewati penjualan saham swasta senilai USD6,6 miliar (Disekitar Rp 105,6 triliun), valuasi OpenAI meroket menjadi USD500 miliar (setara Rp 8.000 triliun).
Angka fantastis ini menobatkannya sebagai perusahaan swasta paling berharga Di dunia. Sebuah ironi besar, mengingat secara hukum OpenAI masih berstatus sebagai organisasi nirlaba (nonprofit).
Tetapi, Di Di gelimang uang dan kuasa, sisi gelap Didalam kecerdasan buatan ini mulai menampakkan wujudnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: ChatGPT Raih 800 Juta Pemakai, Sisi Gelap AI Mulai Terungkap