Solo –
Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) membantah pihaknya yang meminta agar Perayaan Seni Minuman Non Halal Hingga Solo dibatalkan atau ditutup.
“DSKS menegaskan bahwa Untuk surat imbauan dan pernyataan sikap yang dirilis Di tanggal 3 Juli 2024 secara jelas dan gamblang bahwa DSKS tidak pernah meminta agar Kegiatan Perayaan Seni Minuman Non Halal Hingga Solo Paragon dibatalkan atau ditutup,” kata Humas DSKS Endro Sudarsono Untuk keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Jumat (5/7/2024).
Endro mengatakan sikap DSKS menyikapi event tersebut Lantaran bahan promosi yang dinilai terlalu vulgar atau mencolok dan masif. Agar menimbulkan reaksi dan keresahan Untuk Kelompok Solo dan sekitarnya khususnya umat Islam.
Untuk imbauan Di Rabu (3/7) lalu, DSKS, kata Endro Melakukanlangkah-Langkah Untuk menjaga dan mengedukasi umat islam agar mewaspadai Kegiatan tersebut dan menghindari agar tidak terjebak.
“Mengingat besarnya dosa yang Akansegera ditanggung seorang muslim akibat mengonsumsi Konsumsi haram,” ungkapnya.
Menurutnya, keputusan penutupan Kegiatan tersebut bukan permintaan Untuk DSKS. Ia menegaskan bahwa DSKS tidak terlibat Untuk pengambilan keputusan penutupan Sambil Perayaan Seni Minuman nonhalal tersebut.
“Keputusan menutup Kegiatan tersebut secara Sambil Hingga pagi hari Di tanggal 3 Juli 2024 adalah keputusan yang diambil Bersama pihak panitia sendiri Sesudah mereka berkomunikasi Bersama pihak berwenang Hingga mana DSKS tidak terlibat sama sekali Untuk pertemuan tersebut,” bebernya.
Endro mengaku, DSKS sempat bertemu Bersama manajemen Solo Paragon dan panitia Perayaan Seni Minuman tersebut. Menurutnya, pertemuan itu juga dihadiri Bersama Wakapolres Solo AKBP Catur Cahyono dan perwakilan MUI.
“Ketua DSKS menyampaikan apresiasinya atas respons dan tanggapan positif pihak manajemen Solo Paragon Untuk menyikapi keberatan umat Islam Surakarta Untuk bentuk upaya melakukan pembatasan dan pemasangan tirai Di Kegiatan Perayaan Seni Minuman Non Halal Hingga Solo Paragon,” bebernya.
“DSKS juga menekankan bahwa tidak pernah meminta Kegiatan Perayaan Seni Minuman Non Halal Hingga Solo Paragon dihentikan atau dibubarkan dan menghormati jika Kegiatan tersebut dilanjutkan sesuai agendanya,” lanjutnya.
Endro mengatakan Untuk pertemuan tersebut, pihak mal sempat meminta maaf jika Kegiatan tersebut meresahkan umat Islam. Menurutnya, pihak ketua panitia penyelenggara Kegiatan Perayaan Seni Minuman Nonhalal Hingga Solo Paragon juga menyampaikan permohonan maaf atas kesalahannya melakukan promosi yang Disorot terlalu berlebihan Agar memancing keresahan sebagian kalangan ummat Islam.
Sebelumnya diberitakan, Perayaan Seni Minuman Non Halal yang dihelat Hingga Solo Paragon Mall dihentikan Sambil lantaran Memperoleh Penolakan warga. Event itu dihentikan Sesudah Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menemui perwakilan Pemkot Solo Untuk melakukan audiensi.
Humas DSKS Endro Sudarsono mengatakan pihaknya mengimbau umat Islam Untuk tidak tidak ikut Untuk Perayaan Seni tersebut. Pihaknya juga menyoroti soal spanduk pemberitahuan yang dinilai terlalu vulgar.
“Lantaran warga Kelompok resah, Lantaran terlalu vulgar walaupun kita cukup menghargai tentang Konsumsi Untuk yang nonmuslim juga kita hargai. Lantaran tidak boleh memaksakan kehendak maka sifatnya adalah imbauan dan pernyataan sikap,” kata Endro ditemui Hingga Balai Kota Solo, Rabu (3/7).
Perayaan Seni Minuman Non Halal Akhirnya Dilanjutkan Lagi
Gelaran Perayaan Seni Pecinan Nusantara atau Perayaan Seni Minuman Nonhalal Hingga Solo Paragon Mall yang sempat dihentikan usai Memperoleh Penolakan warga akhirnya dilanjutkan. Perayaan Seni tersebut kini dibuka Untuk umum Hingga atrium mal tersebut.
Untuk pantauan Hingga lokasi, Perayaan Seni tersebut dikunjungi banyak pengunjung. Hingga sisi kanan dan kiri lokasi terlihat ditutup kain berwarna hitam. Sambil Hingga Dibagian pintu masuk tampak petugas Perlindungan berjaga.
“Sudah lanjut,” kata event organizer (EO) Perayaan Seni tersebut, Ken, Di ditanya mengenai kelanjutan event itu, Kamis (4/7/2024) siang.
Ken mengatakan memang ada beberapa kesepakatan yang dilaksanakan Bersama EO mulai Untuk pelepasan banner yang sempat dinilai terlalu vulgar. Samping Itu juga mengenai kesepakatan adanya penutup Hingga area Disekitar tenant.
“Bersama Sebab Itu permintaan dikasih kain sekitarnya. Untuk penutup. Untuk penutup, oke kita ikuti, intinya kita ikuti permintaan,” ungkapnya.
Lebih Jelas, Ken mengucapkan terima kasih event tersebut bisa digelar kembali. “Intinya kami berterima kasih Kegiatan boleh berjalan lagi,” ucapnya.
——-
Artikel ini telah naik Hingga detikJateng.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Dewan Syariah Solo Bantah Minta Perayaan Seni Minuman Non Halal Dibatalkan