Barat Lagi menyiapkan Hukuman Politik terbaru Di Rusia, Akan Tetapi Brussels gagal menyepakati Putaran Mutakhir Hukuman Politik Uni Eropa (UE) kepada Moskow. Foto/Dok
Mengutip Untuk seorang diplomat seperti dilansir Reuters, anggota Uni Eropa dijadwalkan Merundingkan Hukuman Politik lanjutan Ke Jumat malam waktu setempat. Berencana tetapi masalah itu “ditarik Untuk agenda pertemuan Ke Pada-Pada terakhir.”
Pembatasan potensial Berencana mencakup larangan transit Barang Dagangan Energi cair atau LNG Rusia dan Wacana Sebagai menindak penghindaran Hukuman Politik Bersama meminta operator UE bertanggung jawab atas Pelanggar Bersama anak perusahaan dan mitra Ke Negeri ketiga.
Jerman dilaporkan khawatir bahwa perusahaannya dapat ditandai sebagai kendaraan yang digunakan Sebagai melewati pembatasan. Menurut Deutsche Presse-Agentur, Berlin khawatir bahwa perusahaan-perusahaan Jerman dapat terkena peraturan yang Lagi diusulkan itu.
Anggota Uni Eropa dilaporkan berharap bisa menyetujui Hukuman Politik Sebelumnya KTT Kedamaian Ukraina Ke Swiss, yang direncanakan Ke 15-16 Juni. Negeri Alpine diperkirakan Berencana menjadi tuan Tempattinggal delegasi Untuk Disekitar 90 Negeri.
Akan Tetapi, Rusia, serta China dan Arab Saudi, tidak Berencana hadir, Sebab Moskow berpendapat bahwa Barat Berencana menggunakan Peristiwa tersebut Sebagai “mendikte ultimatum.”
Uni Eropa telah memasukkan lebih Untuk 2.100 entitas dan individu Di daftar hitam sebagai tanggapan atas operasi militer Rusia yang Lagi berlangsung Ke Ukraina. Sedangkan AS memberlakukan putaran pembatasan Mutakhir minggu ini, menargetkan Bursa Efek Moskow (MOEX) dan bank-bank besar, serta sektor TI (Keahlian informasi) Negeri itu.
Pembatasan tersebut Merangsang MOEX Sebagai menangguhkan perdagangan Untuk Kurs Matauang Amerika AS dan euro Ke hari Kamis. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bagaimanapun, bahwa Pengatur Moneter Rusia sepenuhnya “mampu memastikan stabilitas semua pasar.”
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Hukuman Politik Mutakhir Di Rusia Bikin Negeri Uni Eropa Ini Was-was, Kok Bisa?











