Wisata  

Ini Alasan Pemerintah Jepang Halangi Pemandangan Gunung Fuji



Jakarta

Turis-turis tidak bisa lagi berfoto Ke Di konbini Lawson Kota Fuji Kawaguchiko Bersama latar Gunung Fuji yang menawan. Pemandangan Hingga gunung setinggi 3.776 mdpl itu dihalangi.

Sekelompok turis menyeret koper-koper besar seraya berjalan melewati kerumunan Untuk mencari spot foto yang sempurna. Mereka berkerumun Ke trotoar Ke Diseberang minimarket Lawson.

Itu bukan minimarket biasa. Lawson itu Memperoleh latar Di pemandangan Gunung Fuji yang megah.


Lantaran keistimewaannya itu, Lawson, minimarket asli Jepang, dan Gunung Fuji, menjadi paket kombo nuansa sangat Jepang, Dikejar wisatawan mancanegara Untuk mencari konten. Untuk membuktikan mereka sudah menjejak tanah Jepang.

Jeprat-jepret sebentar, para pengunjung Merasakan apa yang mereka inginkan, Sesudah Itu beranjak pergi.

Tetapi, Kegiatan itu tidak bisa lagi dilakukan. Ke Selasa (21/5), pemandangan itu hilang. Para turis yang biasanya bisa melihat pemandangan Gunung Fuji Ke trotoar Diseberang minimarket kini harus puas menatap layar jaring hitam sepanjang puluhan meter.

Penghalang ini dipasang Sesudah para penduduk setempat mengajukan serangkaian keluhan. Mereka mengaku kehidupan mereka terganggu Dari turis-turis yang menyeberang serampangan dan membuang sampah sembarangan.

Penduduk Kota Fuji Kawaguchiko memang amat merasakan dampak lonjakan Wisata Internasional. Ya, kedatangan orang Hingga Jepang melampaui Pencapaian tiga juta orang Ke bulan Maret dan April imbas melemahnya Kurs Mata Uang yen dan besarnya niat orang Berpergian Sesudah Penyebara Nmassal.

Layar tersebut merupakan sebuah langkah putus asa dan sebuah tanda perjuangan Jepang Untuk mengakomodasi pengunjung sekaligus melindungi Perjalanan Kaki, tempat-tempat terkenal, dan cara hidup yang khas.

Pejabat Jepang telah Memperkenalkan Dari akhir April bahwa mereka Akansegera memasang layar penghalang, Akan Tetapi jam pemasangannya membawa lebih banyak perhatian Hingga kota Ke Jepang Ditengah ini.

Di para pekerja memasang tiang dan menggantungkan kabel Untuk menahan layar, mereka dikelilingi Dari banyak Lensa. Para wisatawan pun berkumpul, penasaran ingin mengabadikan keriuhan tersebut. So, jika layar dimaksudkan Untuk menjauhkan para turis, benda itu gagal melakukannya.

Ke Di pengunjung, ada yang bertanya-tanya seberapa efektif tindakan itu.

“Ini Mungkin Saja berhasil Pada beberapa hari. Tapi saya yakin seseorang Akansegera membuat lubang [di dalamnya] dan Memutuskan fotonya suatu Di nanti,” kata turis Kazakhstan, Yuri Vavilin.

Dia kecewa Lantaran gagal memotret Gunung Fuji, tapi dia berkata dia Akansegera kembali besok dan mencoba Bersama kedua ujung layar.

Dedikasi itu mengejutkan Kazuhiko Iwama, 65 tahun, yang telah menjalani seluruh hidupnya Ke Fuji Kawaguchiko. Rumahnya terletak Ke Diseberang minimarket tersebut.

“Saya melihatnya setiap hari Bersama jendela, Karena Itu saya tidak bisa berkata banyak tentangnya Gunung Fuji,” kata Kazuhiko sambil memandangi gunung berapi yang Memikat wisatawan Bersama seluruh dunia.

“Saya Mungkin Saja menyepelekannya begitu saja,” dia menambahkan.

Kazuhiko tidak yakin layar tersebut Akansegera menghalangi wisatawan Untuk datang dan berfoto. Bersama hilangnya trotoar, dia justru Lebihterus khawatir Akansegera lebih banyak orang yang turun Hingga Ditengah jalan Untuk Memutuskan gambar.

Dia mengatakan masalahnya bukan Ke kedatangan wisatawan. Dia tidak Akansegera keberatan Bersama wisatawan, jika mereka mengikuti aturan.

“Mereka menyeberang jalan dan sepertinya tidak peduli sama sekali Bersama Kendaraan Pribadi, itu berbahaya. Dan mereka meninggalkan sampah dan puntung rokok Ke mana-mana,” ujar dia.

Ya, layar tersebut merupakan pilihan terakhir pemerintah kota itu. Mereka bingung mencari peraturan dan cara lain Untuk mencegah turis rusuh.

“Sangat disayangkan kami harus melakukan ini Lantaran beberapa wisatawan tidak menghormati peraturan,” ujar salah satu pejabat kota itu.

Mereka telah mencoba beragam tindakan, seperti memasang rambu-rambu besar Di berbagai bahasa berisi imbauan agar orang-orang Untuk tidak berlarian Hingga Ditengah jalan. Akan Tetapi, kata mereka, sebagian besar wisatawan mengabaikan imbauan tersebut.

Pekan lalu, seorang satpam ditugaskan Ke jalan tersebut Untuk mencegah kecelakaan. Tetapi, pejalan kaki malah cuek dan menyeberang jalan sembarangan, sampai bikin satpam itu berteriak Untuk Menyediakan peringatan. Dia meniup Peluit Hakim Laga berulang-ulang.

Ke Ditengah jalan, seorang pengemudi membunyikan klakson secara agresif Hingga arah pejalan kaki yang membawa Lensa dan berdiri Ke Di Lawson Supaya menghalangi lalu lintas. Tindakan itu tidak lumrah, Lantaran pengemudi Ke Jepang amat jarang membunyikan klakson.

“Saya pikir seseorang mengunggah foto dirinya Ke Di Lawson ini dan menjadi viral Supaya semua orang memutuskan ‘Saya ingin pergi Hingga sana. Saya ingin foto itu ada Ke Instagram saya’,” kata Maddison Verb yang berasal Bersama Amerika Serikat.

Dia dan kedua temannya bergantian berpose Bersama latar Di Gunung Fuji.

Berbeda Bersama foto-foto mereka yang syahdu dan terfilter yang Akansegera segera dibagikan Ke Instagram atau TikTok, pemandangan Ke Disekitar mereka ramai dan mencekam.

“Ada seorang pria yang bekerja Ke sini hanya Untuk mencegah orang menyeberang jalan. Ini gila,” kata Coralie Nieke, turis asal Jerman yang Terbaru saja berkunjung.

“Kalau saya tidak punya media sosial, saya tidak Akansegera datang Hingga sini. Saya Justru tidak tahu kalau tempat ini ada,” dia menambahkan.

Dia menggambarkan betapa sesak perasaannya melihat banyak orang berdesak-desakan Untuk satu jepretan itu.

Tapi, yang membuatnya lega, dia berhasil Merasakan foto Lawson yang dia inginkan.

Kikue Katsumata, warga setempat berusia 73 tahun yang rutin mengajak anjingnya berjalan-jalan Ke kawasan tersebut, bersimpati kepada kedua belah pihak.

“Saya merasa sedih Untuk para wisatawan yang datang jauh-jauh Untuk melihat pemandangan dan Memutuskan foto, Akan Tetapi lalu lintas Ke sini cukup padat, dan kami semua sangat khawatir ada kecelakaan,” kata Kikue.

Akan Tetapi sekarang, Bersama adanya layar penghalang, para wisatawan masih belum yakin bahwa Produk itu Akansegera berhasil menghalau turis.

“Saya pikir mereka Akansegera berdiri Ke jalan Untuk berfoto,” kata Maddie Godwin, turis Bersama Australia.

Akan Tetapi, ada pelancong yang tak terganggu Bersama langkah pemerintah Jepang ini. Wandy Chow, seorang pengunjung Bersama Toronto, mengatakan, “Ada tempat lain Ke mana Anda dapat Memutuskan foto Gunung Fuji yang indah.”

Putranya, Zachary, mengatakan dia telah menemukan toko lain Bersama pemandangan Gunung Fuji yang bagus.
Tapi dia tidak Akansegera mengatakan Ke mana toko tersebut.

“Saya tidak ingin orang-orang pergi Hingga sana,” katanya sambil tersenyum, memikirkan momen berikutnya yang dapat dibagikan.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ini Alasan Pemerintah Jepang Halangi Pemandangan Gunung Fuji