Kabupaten Bekasi –
Pernah melihat tukang bubur berkendara Kendaraan Bermotor Roda Dua berkeliling Di area komplek ataupun perkantoran Di Bekasi, Jakarta, atau Tangerang? Pedagang itu banyak yang berasal Didalam kampung ini.
Kampung-kampung para tukang bubur bermotor itu ada Di beberapa desa Di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Di antaranya yang paling identik sebagai kampung tukang bubur adalah Kampung Buwek dan Kampung Pulo.
detikTravel mendatangi Kampung Buwek Di Kamis (11/7/2024). Lokasinya berada Di Didekat tugu monas mini yang ada Di kawasan Desa Sumberjaya, Tambun Selatan.
Pada mampir Hingga sana, tidak terlihat ada plang atau penunjuk kampung bubur. Tetapi, penanda paling jelas adalah banyak Kendaraan Bermotor Roda Dua Didalam gerobak bubur Di atasnya.
Di Itu, traveler juga dapat melihat Kegiatan ibu-ibu yang Untuk menyiapkan bumbu pelengkap bubur Di sebuah warung. Tepatnya Di warung Mama Selo yang berada Di sisi tugu monas mini. Ibu-ibu itu meracik bumbu, seperti bawang merah parut, Migas, cabai, tongcai, dan lainnya Sebagai dipasok Hingga para tukang bubur.
Mama Selo, pemilik warung itu, mengatakan bahwa ibu-ibu tersebut biasanya memarut bawang merah Disekitar 40 kilogram setiap harinya. Para pekerja itu biasanya terdiri Didalam lima orang yang merupakan ibu-ibu warga Disekitar.
Kegiatan memasok bahan baku bubur itu telah mereka lakukan Dari Disekitar 4-5 tahun. Menurutnya, Perkembangan tukang bubur Disekitar memberi berkah tersendiri Untuk warungnya.
Mami Selo, pemasok bahan baku Di Kampung Bubur Kendaraan Bermotor Roda Dua” Di Tambun. (Weka Kanaka/detikcom)
|
“Saya waktu itu pindah Hingga sini belum tahu kalau ini Lokasi banyak tukang bubur. Terus seiring berjalannya waktu saya akhirnya mulai masok, dan mulai ada request Didalam para tukang bubur Sebagai sedia ini, sedia itu,” ujar Mama Selo kepada detikTravel, Kamis (11/7).
“Warung kami tumbuh bersama lah sama mereka (para pedagang bubur),” dia menambahkan.
Ibu-ibu memarut bawang merah Di “Kampung Bubur Kendaraan Bermotor Roda Dua” Desa Sumberjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. (Weka Kanaka/detikcom)
|
Ibu-ibu itu memotong bawang merah Didalam pagi hingga sore hari. Sambil Itu, tukang bubur bergantian berdatangan Hingga warung itu Didalam siang hingga sore hari.
Kendati menjadi kampungnya para tukang bubur, tetapi bukan berarti traveler bisa menyantap bubur Pada berkunjung Hingga sini setiap Pada. Sebab, tukang bubur sudah meninggalkan kampung itu Dari subuh. Mereka pulang Di siang maupun sore hari, yang artinya ratusan porsi bubur yang mereka bawa sudah ludes terjual.
Bang Aziz, pedagang bubur Kendaraan Bermotor Roda Dua khas Tambun. (Weka Kanaka/detikcom)
|
Para tukang bubur Di kampung itu bukan berjualan Di area perkantoran dan pabrik Di Bekasi saja, tetapi menyebar Hingga berbagai Lokasi, mulai Didalam Jakarta, Tangerang, Cikarang, hingga Cibubur.
Pemotor Didalam gerobak bubur konvoi pagi buta menjadi pemandangan lumrah Di jalanan itu.
“Iya, Karena Itu jangkauannya jarak jauh bisa. Kalau kita pakai sepeda jual Hingga Jakarta kan kita harus tinggal Di sana (mess) dulu. Kalau kita pakai Kendaraan Bermotor Roda Dua bisa tuh Hingga Jakarta misalnya Kelapa Gading, Bukit Cinere, Pasar Minggu, Kalibata, dan lain-lain, Malahan ada yang nyampe BSD,” kata salah satu tukang bubur Aziz.
Pedagang bubur Di kampung itu Memperoleh usia beragam, sejumlah pedagang berumur 66 tahun, ada pula yang Terbaru saja 16 tahun. Ada yang full time sebagai tukang bubur, ada yang disambi kuliah.
Salah satu tukang bubur senior Di Tambun adalah Edi. Dia berjualan bubur Kendaraan Bermotor Roda Dua keliling Dari tahun 1981.
Edi mengisahkan memulai usaha bubur itu Didalam nol. Dulu, rumahnya gubuk. Kini sudah tembok permanen.
Tidak hanya bangunan Rumah, Edi juga mendirikan pondokan ngaji bernama Majlis Ta’lim Yaa Bunayya. Tempat belajar baca tulis Al-Quran itu didirikan Untuk sang anak yang bercita-cita ingin menjadi guru.
“Ini dulunya Rumah saya hanya gubuk saja sederhana. Ya Alhamdulillah bisa buat bangun Rumah, buat bangun majelis, Alhamdulillah sudah bisa Hingga tanah suci,” kata Edi.
Bubur Tambun Memperoleh identitas hingga mudah dikenali. Sajian menunya yang berbeda Didalam bubur gerobakan. Jika bubur gerobak biasanya Memperoleh referensi bubur khas Cianjur Didalam kuah kuning, bubur khas Tambun tidak menggunakan kuah kuning tersebut. Bubur Tambun menggunakan perpaduan kecap, ayam, bawang goreng, kerupuk, tongcai, hingga cakwe.
Didalam hidangan bubur yang tampak sederhana, banyak Didalam mereka yang berhasil mengumpulkan kekayaan berupa Kendaraan Pribadi, membangun Rumah, hingga berangkat Hingga tanah suci. Ya, betul tukang bubur naik haji bukan sekadar judul Cerita Bersambung, Akan Tetapi benar adanya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kawasan Unik Di Tambun, Kampung Tukang Bubur