Kekompakan Jaksa Agung dan Kapolri Dinilai Karena Itu Warning Untuk Koruptor

Kekompakan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Di Istana Bangsa, Jakarta, Senin (27/5/2024) dinilai Karena Itu warning Untuk para koruptor. Foto/Raka Dwi Novianto

JAKARTA – Kekompakan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Di Istana Bangsa, Jakarta, Senin (27/5/2024) dinilai Karena Itu warning Untuk para koruptor. Momen kekompakan itu terjadi Di Kegiatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 dan peluncurkan Government Technology (GovTech) Indonesia.

Sigit pun mengajak Burhanuddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto foto bareng Di itu. Ketiganya terlihat akrab dan melempar senyum Di berfoto bersama.

“Kemesraan Di Kapolri dan Jaksa Agung Menunjukkan kekompakan atau kesolidan antar institusi penegak hukum sekaligus warning atau peringatan Untuk para koruptor dan pelaku kejahatan lainnya. Bahwa Bangsa tidak boleh dan tidak Akansegera kalah,” kata Pendiri Haidar Alwi Institute R Haidar Alwi, Selasa (28/5/2024).

Apalagi, kata dia, kemesraan itu juga melibatkan Pejabat Tingginegara Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keselamatan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto dan Panglima TNI yang menandakan Aturan Di bidang politik, hukum, dan Keselamatan terkoordinasi Di baik dan Bangsa siap Berusaha Mengatasi segala bentuk ancaman yang datang Di Untuk maupun Di luar.

“Termasuk perlawanan balik Di para koruptor atau corruptors fight back yang kian masif,” kata Alwi yang merupakan loyalis Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) ini.

Dia mengakui penegakan hukum yang lebih efektif dan efisien memerlukan sinergitas antarinstitusi berwenang. Jika terdapat ketidakkompakan atau ketidakharmonisan, maka Kemungkinan diadu domba Di pihak-pihak yang tidak ingin penegakan hukum berjalan Di baik Akansegera Lebih besar.

“Apa pun hukum yang Akansegera ditegakkan, berhasil atau tidaknya tergantung Di keadaan dan Kebugaran penegak hukumnya. Kalau mereka tidak akur, Akansegera rawan disusupi dan dilemahkan Di penumpang gelap,” tuturnya.

Terlebih, tidak sedikit Peristiwa Pidana Hukum besar yang telah berhasil dan Lagi diungkap Di ini. Hal tersebut merupakan salah satu indikator bahwa penegakan hukum Di Indonesia sudah jauh lebih baik Di Sebelumnya Itu.

Di sisi lain, para pelaku kejahatan diyakini terus Melakukanupaya mencari celah Untuk melemahkan institusi penegak hukum. Maka itu, aparat penegak hukum diharapkan menjaga kekompakan, keharmonisan, kesolidan, dan sinergitas antarindividu dan institusi.

Komunitas juga diminta Untuk tidak terhasut Di Permasalahan-Permasalahan maupun narasi-narasi yang menyudutkan aparat dan institusi penegak hukum. “Sebab kekompakan antarpenegak hukum dan kepercayaan Komunitas adalah Kunci Untuk memberantas para pelaku kejahatan,” pungkasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kekompakan Jaksa Agung dan Kapolri Dinilai Karena Itu Warning Untuk Koruptor