Kemlu Tindak Lanjuti Laporan 44 Peristiwa Pidana Pemerasan WNA China Ke Bandara Soetta

JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia memastikan Berencana membantu memfasilitasi Didalam seluruh kementerian-lembaga Untuk penyelesaian laporan Peristiwa Pidana pemerasan yang dialami warga Negeri (WN) China Ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Sebelumnya Itu, Kedutaan Besar (Kedubes) China Menginformasikan adanya 44 warga menjadi korban pemerasan Ke Kantor Perpindahan Penduduk Internasional Bandara Soekarno-Hatta.

“Direktorat Konsuler Kemlu terus membantu memfasilitasi komunikasi Didalam seluruh lembaga/instansi Yang Berhubungan Didalam Ke Indonesia Didalam pihak Kedubes RRT,” kata Juru Bicara Kemlu Rolliansyah Soemirat Di keterangannya, Minggu (2/2/2025).

Lebih Jelas, Roy sapaan Rolliansyah Soemirat mengatakan bahwa Pada ini Ditengah dilakukan klarifikasi Pada sejumlah pihak. “Mengingat tentunya masih banyak hal yang dilakukan Di rangka mengklarifikasi hal-hal yang Pada ini dibicarakan Dari publik.”

Sebelumnya Itu, adanya 44 warga menjadi korban pemerasan Ke Kantor Perpindahan Penduduk Internasional Bandara Soekarno-Hatta terungkap Di Surat Kedubes China yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia, dan Kementerian Perpindahan Penduduk Internasional dan Pemasyarakatan (Imipas).

“Tahun lalu, Didalam Pemberian Di Departemen Konsuler Kementerian yang terhormat, Kedutaan Besar Tiongkok telah menjaga kontak dan koordinasi erat Didalam Kantor Perpindahan Penduduk Internasional Bandara Internasional Jakarta, dan telah menyelesaikan setidaknya 44 Peristiwa Pidana pemerasan,” tulis surat yang beredar.

Di surat itu, Kedubes China turut melampirkan sebanyak 44 Peristiwa Pidana pemerasan yang ada. Di total 44 Peristiwa Pidana itu terdapat 60 korban Didalam total dugaan pemerasan mencapai Rp32.750.000. “Didalam jumlah total Disekitar Rp 32.750.000 dikembalikan kepada lebih Di 60 warga Negeri Tiongkok,” tulis surat itu.

Atas kejadian ini, Kedubes China juga meminta agar pemerintah memasang tanda Untuk tidak Memberi tip apapun Di bahasa China, Indonesia ataupun Inggris Ke pintu-pintu Perpindahan Penduduk Internasional.

“Kedubes China berharap terdapat tanda perintah tidak Memberi tip dapat dikeluarkan kepada agen perjalanan Tiongkok, Supaya mereka tidak menyarankan para pelancong Tiongkok Untuk menyuap petugas Perpindahan Penduduk Internasional,” tulis Kedubes China.