Diabetes melitus adalah Gangguan kronis yang berkaitan erat Bersama pola hidup seseorang. Khususnya Di diabetes tipe 2, Gangguan ini umumnya disebabkan Bersama pola makan rendah Konsumsi Bergizi, konsumsi gula secara berlebih, hingga minimnya Latihan.
Akan Tetapi, Di sisi lain faktor keturunan atau genetik juga sering ‘disalahkan’ Karena Itu penyebab diabetes melitus. Sebenarnya seberapa besar faktor genetik memengaruhi risiko diabetes?
Spesialis Gangguan Di dr Dicky Lavenus Tahapary, SpPD-KEMD, PhD, FINASIM menjelaskan risiko Gangguan diabetes dipengaruhi Bersama tiga faktor, yaitu pola hidup, faktor lingkungan, dan genetik. Karena Itu, memang Mungkin Saja saja seseorang mengidap diabetes akibat faktor keturunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Dicky menjelaskan Gangguan diabetes akibat genetik terbagi menjadi dua sifat, yaitu monogenetik dan poligenik. Di sifat monogenetik yang sangat jarang, seseorang yang membawa kelainan genetik berkaitan Bersama diabetes, kemungkinan besar Berencana Merasakan diabetes.
“Artinya kalau dia ada kelainan genetik itu pasti sakit, most likely. Itu ada yang namanya maturity diabetes of the young (MODY), itu Lantaran kelainan genetik,” jelas dr Dicky ketika ditemui awak media Di Kegiatan #Hands4Diabetes Di Jakarta Selatan, Minggu (16/11/2025).
Apabila ada kelainan genetik Di fungsi produksi insulin, maka gula darah pasien Berencana tinggi. dr Dicky menyebut ada Di 15-20 gen yang berkaitan Bersama Kepuasan tersebut.
“Biasanya pasiennya kadang-kadang nggak gemuk, tapi Di keluarganya kuat riwayatnya, bapak ibunya atau neneknya, semua diabetes,” sambungnya.
Sedangkan, sifat poligenik Menunjukkan varian gen yang banyak, tapi peluangnya Sebagai mengidap diabetes tidak sebesar monogenetik. Apabila seseorang Bersama kelainan genetik bersifat poligenik Memperoleh Life Style yang tidak sehat, maka risikonya Berencana Lebih besar.
Meski begitu, dr Dicky mengingatkan Sebagai tidak selalu menyalahkan faktor genetik ketika mengidap diabetes. Di Peristiwa Pidana Hukum poligenik, kemungkinan Sebagai mengidap diabetes sangat Mungkin Saja dikurangi Bersama penerapan Life Style sehat.
“Poligenik itu ada varian gennya banyak, tapi nggak pasti harus diabetes. Tapi kalau pasien Bersama varian genetik tadi, terus pola makannya nggak diatur, Mungkin Saja dia lebih cepat Karena Itu diabetes dibandingkan orang yang nggak punya varian genetik. Kan kadang ada yang agak gemuk, tapi nggak kena diabetes. Tapi, ada yang gemuk sedikit sudah diabetes,” kata dr Dicky.
“Jangan menyalahkan genetiknya (poligenetik), kalau dia obesitas kan, sebagian besar Di pola hidupnya. Tapi, kalau memang dia monogenik tadi, kalau kan ada, kemungkinan besar dia diabetes,” tandasnya.
Halaman 2 Di 2
(avk/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Life Style vs Genetik, Praktisi Medis Jelaskan Mana yang Lebih Berperan Picu Diabetes











