Jakarta –
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri Di Rakernas Ke-V yang digelar beberapa hari lalu Ke Jakarta, melontarkan kritikan tentang tata kelola wisata Ke Bali. Pejabat Tingginegara Perjalanan Ke Luarnegeri dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno merespons.
Sandiaga, Di konferensi pers Ke Senin (27/5/2024), menyampaikan langsung kepada detikTravel respons itu. Ia menyebut kritikan Megawati itu merupakan masukan yang membangun. Dia menganggap cara itu sebagai kepedulian Megawati Di Bali dan Indonesia, terlebih ia Memiliki Di keturunan Bali.
Sandi tak menampik Berencana hal tersebut dan menegaskan Berencana mengubah dan memberantas sarang Psikotropika Ke tempat Tempat Hiburan dan kafe. Sandiaga juga berlapang dada kritikan itu bukan kali pertama dilontarkan Megawati.
“Ini sudah beberapa kali disampaikan Dari Bu Mega dan saya rasa ini masukan yang konstruktif Lantaran memang ada terbukti. Terbukti Psikotropika ditemui Ke sana dan ini harus ditindak tegas dan tidak boleh terjadi (lagi),” kata Sandi.
Adapun Penilaian Megawati menyoal tarian Bali yang sudah tidak Memiliki jiwa Karya Seni hanya sekadar tampilan fisik. Pada itu, Mega menyampaikan langsung kepada Gubernur Bali I Wayan Koster.
Sandiaga menyerahkan penilaian itu kepada budayawan lokal. Sekali lagi, Sandiaga menyebut kritikan Megawati adalah masukan yang baik.
“Mengenai tari-tarian tentunya ini harus disikapi Dari ekosistem Kearifan Lokal Global Bali sendiri, apalagi salah satu yang ditampilkan kemarin Ke World Water Forum itu adalah Bali Street Carnival, tari-tarian Balinya juga ada Ke kawasan Nusa Dua. Dari Sebab Itu ini para budayawan mesti Memberi tanggapan yang tepat,” kata Sandi.
“Kalau saya Di Perjalanan Ke Luarnegeri angle yang saya lihat adalah masukan ibu (Megawati) itu baik Lantaran dia sebagai ibu bangsa ya kan ingin Bali apalagi dia berdarah Bali. Bisa (berharap) Untuk Perjalanan Ke Luarnegeri Bali menjadi lebih baik dan kita harusnya melihatnya bahwa ini Penilaian yang konstruktif dan harus menjadi pr buat kita Untuk tingkatkan,” ujar Sandi.
Megawati juga mengkritik tentang krisis air yang terjadi Ke Bali Pada ini. Megawati melaporkan ada aduan Kelompok kalau Kelompok Ke sana tak menikmati keindahan alamnya Lantaran kurang baiknya sistem yang dikelola dan hanya terfokuskan kepada turis Asing.
Sandi pun Menyambut Baik hal tersebut Di menyebut masalah yang terjadi Yang Berhubungan Di krisis air Ke Bali telah disampaikan Ke World Water Forum. Dia mengatakan Perjalanan Ke Luarnegeri Indonesia Di Di perjalanan Ke circular economy, penggunaan air harus lebih bijaksana.
“Ini disinggung Pada World Water Forum juga dan alangkah ironisnya ya kalau Perjalanan Ke Luarnegeri itu justru berkontribusi Di permasalahan air yang kita hadapi. Dari Sebab Itu saatnya circular economy, Ke mana air itu harus kita muliakan penggunaannya dan harus kita konservasi seperti speech-nya Pak Jokowi ‘berkolaborasi Untuk Meningkatkan akses air dan sanitasi kepada Kesejaganan Kelompok’ itu harus diprioritaskan,” kata dia.
Sandi sekaligus mengatakan Wacana Yang Berhubungan Di semua permasalahan ini mengerucut Ke Prototipe regeneratif tourism yang bisa menjadi jalan keluar Yang Berhubungan Di Perjalanan Ke Luarnegeri yang Memiliki dampak buruk Di lingkungan.
“Kita kan sudah komitmen (tahun) 2035 kita kita Berencana turunkan emisi karbon, kita Berencana kelola air Di bijaksana Di target 2060 Perjalanan Ke Luarnegeri itu konsepnya regeneratif. Nggak berdampak sama sekali Di lingkungan hidup,” ujar dia.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Megawati Penilaian Wisata Bali Amburadul-Sarang Psikotropika, Sandi Bilang Apa?