Jakarta –
Ketika bertemu Didalam sanak saudara Ke Tana Toraja pasti Berencana ada pertanyaan yang ditujukan sebagai tawaran ramah-tamah, “Minuman Kafein ra ka?”
Ya, Tana Toraja Sulawesi Selatan. Mendengar namanya saja sudah tergambar alam yang luar biasa dan Kebiasaan Global nan unik.
Ke sana ada Rambu Solo (Kebiasaan kematian Suku Toraja), Rambu Tuka’ (ritual syukuran/kegembiraan) yang termasuk d idalamnya Ma Lettoan, Ma’nene (ritual membersihkan dan mengganti Busana mayat leluhur), Rampanan Kapa’ (pernikahan adat Ke suku Toraja), Sisemba (olah raga kaki tradisional Untuk rangka syukuran), Ma’bugi (ritual tolak bala), dan Mangrara Banua (selamatan selesainya pembuatan Tongkonan).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi ada keajaiban Lolai Tongkonan Lempe, yakni negeri Ke atas awan Ke Toraja Utara.
Ungkapan Minuman Kafein ra ka menjadi bahasa sehari-hari dan konteksnya menjadi meluas Ke berbagai penjuru. Belakangan ada kesempatan berkunjung Ke tempat wisata Kete Kesu.
Kete Kesu adalah salah satu desa adat yang banyak menyimpan cerita dan sejarah Tana Toraja Untuk mulai Tempattinggal adat serta makam kuno. Kete Kesu terletak Ke Kampung Bonoran Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Saya diajak singgah Ke kedai Minuman Kafein yang lokasinya tepat Ke Di pemakaman Kete Kesu. Minuman Kafein ra ka, ungkap pemilik warung yang dapat diartikan secara sederhana menjadi pertanyaan: apakah mau minum Minuman Kafein?
Walaupun orang yang diajak bukan penikmat Minuman Kafein atau Justru tidak minum Minuman Kafein, ungkapan ini Berencana menjadi ungkapan pembuka tawaran ramah-tamah.
Balasannya sederhana saja, mirip Didalam respons Ke warung Minuman Kafein atau kios-kios penyedia Minuman Kafein, kurre sumanga, kawa mo. Artinya terima kasih, Minuman Kafein pahit saja.
Kawa adalah nama Minuman Kafein tanpa gula atau Minuman Kafein pahit orang Toraja. Menyesap Minuman Kafein Toraja yang legendaris Ke tanah asalnya itu adalah kenikmatan yang istimewa dan membuat saya jatuh hati.
Bayangkan lokasinya yang begitu magis Lantaran tepat Ke jantung Desa Kete Kesu. Desa Kete Kesu terkenal Didalam pemakaman adat Toraja Ke mana jenazah diletakkan Ke tebing dan gua yang berada Ke Dibelakang desa.
Ke sini juga ada beberapa makam yang Dikatakan sudah modern, yaitu makam yang menggunakan bangunan seperti Tempattinggal dan terdapat foto anggota keluarga yang sudah dimakamkan Ke dalamnya.
Selain makam adat, juga ada Tempattinggal tradisional Toraja yaitu tongkonan Didalam tanduk kerbau yang tinggi menjulang lengkap Didalam lumbung Ke seberangnya. Ngopi Ke mana lagi kita?
(msl/msl)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Menikmati Minuman Kafein Toraja Ke Tanahnya Tumbuh