Menyoal Rhabdomyolysis, Pemicu Pria Kena Gagal Ginjal Usai Squat 2.000 Kali

Jakarta –

Seorang pria Di Rusia terkena gagal ginjal akut usai melakukan tantangan squat 2.000 kali. Pria yang berusia 20-an itu dilaporkan Merasakan penurunan fungsi ginjal akibat Karya yang berlebihan.

Dikutip Di Oddity Central, pria Di Vladivostok, Rusia, ditantang Sebagai melakukan squat 2.000 kali Di temannya. Self-Esteem Di Kepuasan fisiknya, pria itu pun menyanggupi tantangan yang ditawarkan dan berhasil menyelesaikannya.

Akan Tetapi setelahnya, pria itu mulai Merasakan sejumlah Tanda-Tanda. Kakinya Merasakan pembengkakan dan warna urinenya berubah menjadi cokelat gelap. Tak lama, dia juga Merasakan kendala Sebagai buang air kecil.

Pria itu lantas memeriksakan diri Ke Fasilitas Medis. Praktisi Medis mendiagnosis dirinya Merasakan gagal ginjal akut yang dipicu Di Kepuasan bernama rhabdomyolysis.

Apa Itu Rhabdomyolysis?

Dikutip Di Cleveland Clinic, rhabdomyolysis adalah suatu Kepuasan langka yang menyebabkan otot-otot menjadi rusak, hancur, hingga Merasakan kematian otot. Ketika ini terjadi, komponen-komponen toksik Di serat-serat otot dapat memasuki sistem sirkulasi dan ginjal, Agar memicu kerusakan ginjal.

Rhabdomyolysis dapat disebabkan Di kelelahan, Kerusakan atau trauma, dehidrasi parah, Perawatan-obatan, atau Kepuasan medis tertentu (seperti distrofi otot). Rhabdomyolysis juga dapat terjadi Setelahnya Kerusakan atau Latihan berlebihan tanpa istirahat.

Apa yang Terjadi Di Otot Pada Rhabdomyolysis?

Rhabdomyolysis menyebabkan otot rusak dan memburuk. Hal ini menyebabkan komponen otot bocor Ke Di sistem sirkulasi (darah), Di antaranya:

• Kalium
• Fosfat
• Mioglobin
• Kreatin kinase (CK)
• Asam urat

Ginjal bertanggung jawab Sebagai menyaring komponen-komponen ini Di darah Sebagai Melewati urine. Di jumlah besar, komponen-komponen otot ini merusak ginjal. Jika ginjal tidak dapat membuang limbah tubuh Di cukup cepat, gagal ginjal dapat terjadi dan mengancam nyawa.

Rhabdomyolysis dapat terjadi Di siapa saja. Akan Tetapi, risikonya bisa lebih tinggi Untuk:

• Olahragawan Latihan ketahanan, seperti pelari maraton
• Orang yang melakukan Pelatihan interval intensitas tinggi
• Mereka yang bekerja Di lingkungan panas
• Orang-orang yang menjalani pelatihan intensif, seperti Di kamp militer
• Individu berusia Di atas 65 tahun

(ath/naf)