Jakarta –
Beberapa waktu lalu ramai sorotan negatif Pada WNI Hingga Jepang yang melakukan ragam Karya meresahkan seperti mencuri hingga berkegiatan Hingga ruang publik tanpa izin. Seiring Topik ini, Pembuat Konten Video Dian Kusuma atau dikenal Di nama Neo Japan pun membagikan video Pada dia ditelpon pejabat Jepang.
Video Neo Japan pun ramai dan menimbulkan pro kontra. Untuk wawancara bersama detikpagi, Senin (14/7/2025) Dian Memberi klarifikasi Yang Berhubungan Di telefon pejabat ini.
“Orang ini adalah orang Jepang dan dia itu sering komplain Hingga saya. Saya kenal beliau, dia punya anak didik. Dia itu sebagai pengawas pendidik orang Foreign Hingga sini, Dari Sebab Itu dia banyak sekali tahu masalah tentang bukan cuma orang Indonesia sebenarnya. Masalah Vietnam, Thailand itu banyak dan orang Vietnam itu masalahnya paling banyak Hingga Jepang. Tapi yang sekarang tersorot Hingga media itu orang Indonesia,” kata Dian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian pun menjelaskan bahwa banyak pihak yang memelintir sosok pejabat yang menelponnya ini. Dia juga tak mau menganggap dirinya orang penting hingga sekelas pejabat Jepang menelponnya Sebagai komplain Yang Berhubungan Di WNI Hingga Jepang.
“Banyak yang memelintir bahwa dia itu Di Dewan pusat Jepang lah, banyak berita tersebar pejabat Jepang, diputar-putar seolah saya itu orang penting. Kenapa bukan telepon KJRI, KBRI seperti itu lah, tapi sebenarnya yang Hingga video ini bisa dibilang pengawas orang Foreign, bisa dibilang seperti BP2MI tapi bukan pemerintah formal. Tapi dia masih bekerja Untuk hubungan keterkaitan ketenagakerjaan Di pemerintah Jepang. Akhirnya ibu ini Mungkin Saja Di Ke nelpon Hingga pemerintah atau KJRI, KBRI Mungkin Saja dia lebih menyuruh saya Sebab Mungkin Saja kalau Hingga-upload lebih langsung ditindak, Mungkin Saja gitu,” cerita Dian.
Dian juga tak menyangka video yang diuploadnya Akansegera se-viral sekarang. Dia juga Memahami kapasitasnya dan tak Akansegera melampaui wewenang KBRI atau KJRI.
“Sebenarnya Sebagai para Dewan atau teman relasi kenalan Di orang tokoh Jepang ada, tapi politisi yang ada Hingga Jepang dan Indonesia itu berbeda mereka itu Hingga sini katanya lebih tertutup maksudnya dia tidak mau Menunjukkan dirinya Hingga Lensa. Dari Sebab Itu saya sering Berbicara juga sama beliau. Tapi Di masalah seperti ini enggak Mungkin Saja langsung Hingga Dewan ini kan, Mungkin Saja Di KJRI atau KBRI masih bisa mengatasi,” lanjutnya.
Terlepas Di videonya yang viral, Dian berharap lembaga penyalur kerja dan pemerintah menyeleksi lebih ketat lagi Sebagai mengirim pesertanya Hingga Jepang. Sebab bermodalkan bisa bahasa Jepang saja tidak Akansegera cukup. Dian pun mengatakan bahwa dia juga punya LPK dan Akansegera Memberi catatan Sebagai sekolahnya.
“Saya ingin anak-anak benar-benar yang datang Hingga sini itu ini lebih diseleksi Dari pemerintah kita Hingga Indonesia. Jangan asal anak-anak yang hanya bisa tahu bahasa Jepang tanpa Hingga tes psikologinya, tentang backgroundnya apa, dia Di orang mana, apakah dia masuk organisasi apa, itu ingin diseleksi. Sebab jika tidak seperti itu Akansegera terus ada masalah seperti ini,” tuturnya.
(sym/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Neo Japan Klarifikasi Soal Teguran Pejabat Pemerintah Jepang, Ini Isinya