Jakarta, CNN Indonesia —
Indonesia bakal Memperoleh pabrik baterai Kendaraan Listrik atau EV Hingga Karawang, Jawa Barat,yang diklaim berkapasitas 15 GWh dan siap beroperasi tahun Didepan. Menurut pemerintah pusat Pabrik tersebut mampu mengakomodir kebutuhan baterai 300 ribu unit Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik.
Pabrik ini disebut sebagai Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL Hingga Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) yang peletakan batu pertamanya telah berlangsung kemarin Ke Minggu (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Untuk Hingga lokasi ini, Bapak Pemimpin Negara, kami resmikan groundbreaking 15 GWh. 15 GWh ini sama Di kalau kita konversi Hingga Kendaraan Pribadi, baterai Kendaraan Pribadi, itu kurang lebih Disekitar 250 ribu sampai 300 ribu Kendaraan Pribadi,” kata Pembantu Presiden Tim Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengutip Di.
Untuk kesempatan tersebut, Pemimpin Negara Prabowo Subianto meletakkan batu pertama pembangunan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL Hingga Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Hingga Karawang, Jawa Barat.
Proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL merupakan Pembuatan industri Di hulu Hingga hilir yang terdiri atas enam proyek secara terintegrasi yang dikembangkan bersama Di PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL).
Sebanyak lima proyek dikembangkan Hingga Kawasan FHT Halmahera Timur dan satu proyek dikembangkan Hingga Karawang.
Pabrik baterai Hingga Karawang yang berada Hingga atas lahan seluas 43 hektare dioperasikan Di perusahaan patungan PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB)-hasil kolaborasi IBC Di CBL, anak usaha raksasa baterai dunia Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Pabrik ini ditargetkan Memperoleh kapasitas awal 6,9 GWh Ke fase pertama dan Menimbulkan Kekhawatiran hingga 15 GWh Ke fase kedua. Operasi komersial bakal dimulai akhir 2026.
Bahlil melanjutkan pabrik baterai Hingga Karawang ini tidak sekadar Untuk EV. Ia memproyeksi kawasan ini juga Untuk Battery Energy Storage System (BESS), yang nantinya dapat digunakan Untuk menyimpan energi listrik Di panel surya.
Kendati demikian, belum ada rincian berapa kapasitas yang dialokasikan Untuk pembangunan BESS.
“Insyaallah mereka bersedia Untuk Membuat (BESS), agar semua produk ada Hingga Untuk negeri,” ucap Bahlil.
Selain Karawang, Hingga Halmahera Timur, ANTAM dan Hong Kong CBL Limited (HK CBL) telah membentuk PT Feni Haltim (PT FHT) Untuk Membuat kawasan industri energi Terbaru yang terdiri atas proyek pertambangan nikel, smelter pirometalurgi Di kapasitas 88 ribu tonrefined nickel alloyper tahun (2027).
Samping Itu, juga memproduksi smelter hidrometalurgi menghasilkan 55.000 ton Mixed Hydroxide Precipitateper tahun (2028), pabrik bahan katoda Nickel Cobalt Manganese (NCM) sebesar 30 ribu ton per tahun (2028), serta fasilitas daur ulang baterai menghasilkan logam sulfat dan lithium karbonat sebanyak 20 ribu ton per tahun (2031).
(ryh/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Pabrik Baterai EV Karawang Siap Beroperasi Tahun Didepan