Bangkok –
Sebanyak 20 korban turbulensi parah penerbangan Singapore Airlines masih Untuk Penanganan Di Bangkok, Thailand.
Dilansir Untuk The Thaiger Di Sabtu (25/5/2024), seorang penumpang Australia bernama Keith Davis Untuk penerbangan SQ321 mencurahkan isi hati atau curhat Di Ditengah perawatannya usai turbulensi maut.
Dia mengatakan sempat dilarang bicara Di media tentang rincian mengerikan Untuk pendaratan darurat yang dilakukan atas insiden tersebut.
“Kami menikmati liburan yang luar biasa Di Inggris, tinggal satu penerbangan lagi Ke Rumah dan hal ini pun terjadi,” kata Davis.
Davis dan istrinya Untuk Untuk perjalanan pulang Untuk liburannya Di Inggris Ke Australia. Davis berkata bahwa istrinya menjalani operasi darurat Untuk menstabilkan diri Untuk melanjutkan Penanganan Hingga Adelaide.
“Itu benar-benar pembantaian besar-besaran. Tidak ada peringatan. Kami Mutakhir saja jatuh Hingga zona terjun bebas, dan Sebelumnya kami Memahami, kami sudah berada Di langit-langit dan Sesudah Itu terbentur Hingga tanah,” kata dia.
Sesudah terpelanting, istri Davis terjatuh Hingga lorong tanpa bergerak. Davis melihat darah segar keluar Untuk tubuh istrinya.
Davis menyesalkan kurangnya komunikasi Untuk Singapore Airlines. Ia menjelaskan bahwa Walaupun ada banyak karyawan maskapai yang mondar-mandir Di Fasilitas Medis Samitivej Srinakarin Bangkok, mereka awalnya tidak Memperoleh informasi apa-apa.
“Saya perlu tahu, apakah saya Berencana bisa Merasakan asuransi, saya tidak tahu,” ujar dia.
Media dilarang mewawancarai penumpang Yang Terkait Di masalah turbulensi Dari staf Fasilitas Medis. Davis awalnya Untuk berada Di Sofa roda Di luka Di wajah Pada Untuk berbincang Di awak media, Tetapi tiba-tiba saja dia dibawa masuk Dari staf Fasilitas Medis.
Perwakilan Fasilitas Medis Sesudah Itu meminta maaf atas kejadian tersebut. Dr Adinun Kittiratanapaibool menjelaskan bahwa staf bertindak Di niat baik Untuk melindungi Keadaan pasien.
Lewat The Sydney Morning Herald, Singapore Airlines juga meminta maaf dan Berkata berkomitmen Untuk mendukung keluarga Davis Pada masa sulit ini dan mengatur perjalanan Untuk kerabat mereka.
Walaupun ada jaminan ini, Davis tetap frustrasi dan berharap bisa segera kembali Hingga Adelaide Untuk Merasakan Penanganan medis Lebih Jelas.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pada Korban Turbulensi Dilarang Curhat Momen Mengerikan Penerbangan Itu