Pasien COVID-19 Di Klinik Singapura Ngegas 2 Kali Lipat, Ini Tanda-Tanda Paling Umum

Jakarta

Peningkatan pasien Di sejumlah klinik Singapura Meresahkan dua kali lipat pasca Berjuang Didalam gelombang Mutakhir COVID-19 akibat strain KP.1 dan KP.2.

Beberapa klinik menambah lebih banyak sumber daya termasuk tenaga kerja tambahan, persediaan Terapi-obatan, Bagi mengatasi jumlah peningkatan pasien. Kebanyakan Didalam mereka Merasakan gangguan pernapasan akut.

Jaringan klinik Unihealth misalnya, mereka Merasakan dua kali lebih banyak pasien yang terinfeksi COVID-19 Ke bulan ini dibandingkan April, yaitu Di 20 Peristiwa Pidana per hari Di masing-masing Didalam tiga gerainya yang berlokasi Di Jurong, Toa Payoh, dan Yishun.


Kendati situasi masih terkendali, perusahaan mengatakan pihaknya Lagi menyiapkan Terapi-obatan Bagi berbagai Tanda-Tanda termasuk batuk, pilek, dan demam. Sampai Sekarang, sakit tenggorokan adalah salah satu keluhan paling umum Didalam pasien COVID-19, Unihealth telah Meningkatkan pasokan Terapi semprot tenggorokan dan antipiretik, yang dapat Memangkas demam, nyeri tubuh, dan menggigil.

“Alat tes Bagi COVID-19 serta influenza juga Merasakan peningkatan permintaan, kata direktur medis perusahaan tersebut,” beber Dr Xie Huizhang.

Dr Xie Mengantisipasi gelombang Penyakit Menyebar Di ini Berencana berlanjut Pada beberapa minggu Di Di, seiring dimulainya liburan sekolah dan banyak keluarga yang melakukan perjalanan Di luar negeri.

“Orang-orang bepergian masuk dan keluar (Singapura). Kemungkinan terjadi peningkatan Peristiwa Pidana ISPA (Penyakit Menyebar saluran pernapasan akut) Ke Umumnya, yang Bisa Jadi Berencana terus berlanjut dan Bisa Jadi berlangsung hingga pertengahan Juli,” katanya.

Lonjakan Peristiwa Pidana COVID-19

Layanan telehealth WhiteCoat, telah Merasakan hingga 10 persen lebih banyak pasien Ke bulan ini dibandingkan Didalam April. Dari paruh kedua bulan April, perusahaan telah menambah jumlah Ahli Kebugaran sebanyak 20 persen, terutama Ke periode puncak seperti Di pagi hari.

“Berdasarkan data kami dan angka-angka Sebelumnya, (kami) dapat melihat peningkatan Didalam cukup cepat dan Mengantisipasi bahwa gelombang tersebut Berencana datang,” beber Dr Tan Ming Wei, Direktur Medis Senior WhiteCoat.

“Karena Itu, kami bisa menjadwalkan Ahli Kebugaran lebih awal dan merencanakan lebih banyak tenaga kerja terlebih dahulu Bagi mengatasinya.”

Para Ahli Kebugaran mengatakan lonjakan pasien yang mencari pertolongan akibat COVID-19 dan Penyakit Menyebar saluran pernafasan Di ini bukanlah hal yang aneh.

“COVID-19, seperti flu dan Mikroba lainnya, telah menjadi Penyakit Menyebar saluran pernafasan yang umum. Kami Mengantisipasi Berencana terjadi dua atau tiga gelombang per tahun, terutama Didalam adanya strain yang muncul juga,” kata Dr Xie.

Singapura Merasakan lonjakan Penyakit Menyebar COVID-19 Untuk beberapa pekan terakhir, Didalam strain KP.1 dan KP.2 yang Mutakhir, Dibagian Didalam keluarga varian “FLiRT”, menyumbang Di dua pertiga Peristiwa Pidana.

Dr Tan mengatakan jenis Mikroba Mutakhir ini bersifat ringan. Kendati Komunitas tidak perlu terlalu khawatir, mereka yang lebih rentan, termasuk kelompok gangguan sistem Kekebalan, harus melakukan tindakan Upaya Mencegah.

“Sampai Sekarang varian Mutakhir tidak menyebabkan peningkatan komplikasi atau keparahan,” ujarnya.

“Tetapi mereka yang berisiko, orang lanjut usia, mereka yang Memperoleh Penyakit kronis, ibu hamil, harus Memutuskan tindakan Upaya Mencegah.”

NEXT: Kemungkinan Pemicu Lonjakan Peristiwa Pidana

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pasien COVID-19 Di Klinik Singapura Ngegas 2 Kali Lipat, Ini Tanda-Tanda Paling Umum