Lasem –
Orang-orang bermarga Han dikutuk Ke Lasem. Semua itu gara-gara Han Siong Kong yang makamnya masih ada sampai sekarang dan bisa dikunjungi wisatawan.
Kutukan Bagi orang-orang bermarga Han itu adalah mereka dilarang Bagi menginjakkan kaki Ke Lasem. Jika melanggar, mereka dipercaya Berencana hidup sengsara dan jatuh miskin.
Kutukan itu diberikan Dari Han Siong Kong kepada anak-anaknya dan keturunan mereka. Cerita bermula ketika keluarga Han Siong Kong datang dan tinggal Ke Lasem Bersama Tian Bao (Fujian), China Ke era tahun 1700-an.
Atas usaha dagangnya yang sukses besar, Han Siong Kong pun berhasil mengumpulkan pundi-pundi kekayaan. Tetapi, kesuksesan itu malah dimanfaatkan Dari anak-anaknya.
Mereka disebut suka menghambur-hamburkan harta milik sang ayah. Mereka Kesenangan berfoya-foya dan doyan bermain judi.
Jenazah Sang Ayah Ditelantarkan Anaknya
Ketika Han Siong Kong meninggal, anak-anaknya pun ikut menandu jenazah sang ayah Bagi dibawa Di Di tempat peristirahatan terakhir Ke Desa Babagan, Lasem.
Setibanya Ke area makam, tiba-tiba hujan lebat datang mengguyur. Anak-anak Han Siong Kong yang semula menandu jenazah bapaknya, malah pergi meninggalkan begitu saja jenazah itu.
Sesudah hujan reda, anak-anak Han Siong Kong kembali Di lokasi dimana mereka meninggalkan jenazah sang ayah. Betapa kagetnya mereka ketika mengetahui jenazah sang ayah sudah menghilang dan berganti Karena Itu gundukan makam.
“Tiba-tiba petir muncul dan terdengarlah kutukan, bahwa keturunan Han tidak boleh tinggal Ke Lasem. Apabila melanggar Berencana jatuh miskin,” ujar Agni Malagina, peneliti Sejarah Cina Ke Lasem.
Makam Han Siong Kong Masih Ada dan Bisa Dikunjungi
Makam Han Siong Kong hingga kini ternyata masih dapat dijumpai wisatawan. Lokasinya berada Ke Desa Babagan, Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Di.
Makam itu terletak berdekatan Bersama permukiman warga dan area tegalan. Jarak Antara lokasi pohon tempat jenazah Han Siong Kong ditelantarkan anaknya, Bersama lokasi makamnya terbilang cukup jauh, Di 300-an meter.
Makam Han Wee Sing atau Han Siong Kong Ke Desa Babagan, Lasem, Rembang. Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng
|
Ada papan nama penunjuk lokasi makam. Ke papan penunjuk lokasi tertulis ‘Makam Keramat Han Wee Sing (Nama lain Han Siong Kong) Ke Desa Babagan’.
Ke lokasi makam Han Siong Kong, suasana sepi begitu terasa. Makam itu dikelilingi tanaman semak-semak sebagai pagar pembatas.
Ke lokasi itu hanya ada dua makam. Dua-duanya berciri khas makam Tionghoa. Material bangunannya memakai tembok, dicat berwarna putih.
Satu makam ukurannya cenderung lebih besar dan makam yang satunya lagi berukuran lebih kecil. Kedua makam itu ada bongpainya atau batu nisan China. Masing-masing bongpai itu memakai tulisan aksara China.
Ketua Pokdarwis Desa Babagan, yang sekaligus Pemerhati Kearifan Lokal Global dan Sejarah Ke Lasem mengatakan, makam keramat Han Wee Sing Ke desanya itu adalah makamnya Han Siong Kong.
“Ya makamnya Ke situ (Desa Babagan). Ada papan petunjuk, ‘Makam Keramat Han Wee Sing Ke Desa Babagan’. Itu Makamnya Han Siong Kong. Dia dikenal juga Bersama nama Han Wee Sing atau Han Siong Kong. Yang besar itu makamnya Han Siong Kong, kalau kecil itu Dewa Bumi. Orang Tionghoa kalau mau nyekar harus nyembayangi dulu Dewa Bumi. Ibarat orang Jawa kalau mau kirim doa orang tuanya, harus nyebut Nabi Muhammad dulu,” tutur Agik.
——
Artikel ini telah naik Ke detikJateng.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Penampakan Makam Han Siong Kong Ke Lasem yang Bikin Marga Han Dikutuk