iNews resmi menjadi anggota Gabungan Parpol Cek Fakta Ke 2024. Bergabungnya iNews membuktikan komitmennya meluruskan informasi salah maupun hoaks kepada publik. Foto: iNews
Keseriusan iNews memerangi hoaks ditunjukkan Melewati Langkah khusus yaitu Podcast Viral tapi Hoaks. Langkah tersebut tayang setiap Selasa pukul 15.00 WIB Ke YouTube Official iNews dan Radio MNC Trijaya Network.
Gaib Maruto Sigit yang mewakili iNews menuturkan Didalam bergabung Gabungan Parpol Cek Fakta dapat mempercepat usaha Belajar kepada Kelompok soal hoaks, terutama bagaimana caranya mengidentifikasi kebenaran Untuk suatu informasi. Karenanya, Kelompok terhindar Untuk hasutan pihak tak bertanggung jawab.
“Ini sangat penting dan serius. Langkah ini (Viral tapi Hoaks) bukan hanya Untuk rangka literasi kepada Kelompok, Akan Tetapi juga menjaga agar bahaya atau efek destruktif hoaks seperti timbulnya permusuhan, perpecahan, dan lainnya dapat dicegah. Cek fakta iNews adalah ikhtiar pencerahan Untuk Menunjukkan fakta atau kebenaran atas informasi salah,” ujar Gaib yang juga host Viral tapi Hoaks, Jumat (24/5/2024).
Nantinya Langkah Viral tapi Hoaks Untuk bentuk audio video Berencana juga muncul Untuk bentuk teks Ke Portal iNews.id.
Kendati Pemungutan Suara Rakyat 2024 telah usai, bukan berarti hoaks berhenti bertebaran Ke media sosial. Informasi yang menyesatkan itu tetap saja berseliweran. Atas dasar itu, Cek Fakta terus memperluas keanggotaannya hingga mencapai 100 media per April 2024.
Koordinator Gabungan Parpol Cek Fakta Adi Marsela mengapresiasi antusiasme media yang ingin ikut berperang melawan hoaks. Terlebih Didalam kemajuan Ilmu Pengetahuan kecerdasan buatan (Ai/AI), hoaks kini tak hanya sekadar disinformasi sederhana.
“Minat media Untuk menyampaikan konten bertanggung jawab sangat tinggi, maka tahun ini kami menyempurnakan Prototipe keanggotaan agar Lebih banyak pihak bisa berkontribusi memproduksi dan mendistribusikan konten CekFakta.com,” kata Adi.
Untuk Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Kelompok Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Didalam Pemberian Google News Initiative (GNI), beberapa waktu lalu ditekankan bahwa pencari fakta harus lebih fokus Untuk sekadar mendeteksi konten ucapan kebencian Ke tingkat yang lebih serius dan mengidentifikasi kembali apa itu disinformasi.
Ke salah satu diskusi IFCS bertemakan “Findings and Challenges in Handling Information Disruption During the 2024 Election,” terungkap tantangan Ke Didepan bukan hanya disinformasi, tetapi juga AI seperti deep fake audio dan video yang telah banyak beredar dan kerap sangat membingungkan Kelompok.
Dari diluncurkan tahun 2018, CekFakta.com Memperoleh anggota awal 22 media. Ke perkembangannya bertambah menjadi 25 media Ke 2023. Kini Didalam Prototipe penerimaan keanggotaan yang Mutakhir, terdapat 75 media yang telah lolos verifikasi per April 2024.
Berkat rangkaian FGD yang dilakukan AJI dan Mafindo Ke 10 kota Ke Indonesia, Cek Fakta juga menggandeng lebih Untuk 50 lembaga nonmedia sebagai mitra Untuk meneruskan konten Cek Fakta Ke Kelompok sipil.
(jon)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Perangi Hoaks, iNews Resmi Bergabung Gabungan Parpol Cek Fakta