Perdebatan Perdagangan Masuk Negeri Beras Rp2,7 Triliun, Dewan Perwakilan Rakyat Berencana Cek Pelabuhan dan Panggil Direksi Bulog

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Herman Khaeron menegaskan, Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Berencana mengecek pelabuhan dan memanggil direksi Bulog Yang Berhubungan Bersama Perdebatan Perdagangan Masuk Negeri beras. Foto/SINDOnews

JAKARTA – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Berencana melakukan pengecekan Ke pelabuhan hingga memanggil direksi Perum Bulog. Hal itu dilakukan guna mendalami Perdebatan mark up Perdagangan Masuk Negeri beras yang ditaksir menyebabkan kerugian Negeri hingga Rp8,5 triliun.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Herman Khaeron Pada Menyambut Baik keseriusan pihaknya mendalami Perdebatan mark up Perdagangan Masuk Negeri beras yang menyeret nama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.

“Kami bukan hanya memanggil direksi Bulog, juga Berencana melakukan kunjungan Ke pelabuhan dan gudang Bulog (Sebagai mendalami Perdebatan mark up Perdagangan Masuk Negeri beras),” ujar Herman Khaeron, Senin (15/7/2024).

Herman Khaeron mengungkapkan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Berencana melakukan pengecekan Ke pelabuhan dan gudang Bulog Ke masa reses yang berlangsung Bersama 12 Juli 2024 atau Ke masa sidang terakhir. “Jika memungkinkan dimasa reses ini, atau dimasa sidang terakhir Di periode ini,” ungkapnya.

Herman Khaeron berharap langkah tersebut dapat Menyediakan gambaran jelas atas Perdebatan mark up Perdagangan Masuk Negeri beras yang diduga menelan kerugian Negeri hingga Rp8,5 triliun. “Sisa waktu Ke periode ini mudah-mudahan bisa memberi gambaran apa yang terjadi,” tandasnya.

Sebelumnya, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan Pada menyampaikan perhitungan kerugian Negeri Yang Berhubungan Bersama Tindak Kejahatan Perdebatan mark up Perdagangan Masuk Negeri beras yang telah dilaporkan Ke KPK Dari Studi Rakyat Kedaulatan Rakyat (SDR).

Anthony membeberkan perhitungannya soal kerugian Negeri yang ditimbulkan apabila mark up terjadi Ke Perdagangan Masuk Negeri beras tahun 2023 dan bulan Januari-April 2024 yang mencapai 4,83 juta ton.

“Total Perdagangan Masuk Negeri beras tahun 2023 mencapai 3,06 juta ton, dan Januari-April 2024 sudah mencapai 1,77 juta ton. Total 4,83 juta ton. Kalau modus markup sebesar USD117 per ton ini terjadi Sebelum 2023, maka kerugian Negeri mencapai USD565, atau Disekitar 8,5 triliun Idr,” kata Anthony, Kamis, 11 Juli 2024.

Tindak Kejahatan ini telah dilaporkan Studi Kedaulatan Rakyat Rakyat (SDR) Ke Komisi Pemberantasan Penyalahgunaan Jabatan (KPK) SDR melaporkan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi Yang Berhubungan Bersama mark up Perdagangan Masuk Negeri beras dan kerugian Negeri akibat demurrage Perdagangan Masuk Negeri beras.

Direktur Eksekutif SDR Hari Purwanto meminta KPK segera memeriksa Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi sebagai pihak yang paling bertanggung jawab Yang Berhubungan Bersama dua masalah tersebut.

“Kami berharap laporan kami dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan Sebagai Bapak Ketua KPK RI Di menangani Tindak Kejahatan yang kami laporkan,” kata Hari Ke Didepan Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Perdebatan Perdagangan Masuk Negeri Beras Rp2,7 Triliun, Dewan Perwakilan Rakyat Berencana Cek Pelabuhan dan Panggil Direksi Bulog