Jakarta –
Hasil rilis Survei Kesejajaran Indonesia (SKI) 2023 Kementerian Kesejajaran (Kemenkes) RI Menunjukkan stunting masih relatif tinggi, berada Ke 21,5 persen atau turun 0,1 persen dibandingkan tahun Sebelumnya Itu.
Hal ini menjadi tantangan pemerintah Bagi menyiapkan generasi emas 2045 mendatang. Terlebih, target ambisius pemerintah Ke tahun ini stunting menurun hingga Ke angka 14 persen.
“Seperti kita ketahui prevalensi stunting Ke Indonesia Bagi tahun 2023 itu 21,5 persen. Kami ingin highlight bahwa Situasi wasting dan underweight juga overweight,” kata Kepala Badan Keputusan Pembangunan Kesejajaran Kemenkes RI Syarifah Liza Munira Di Kegiatan Diseminasi Hasil SKI 2023, Rabu (12/6/2024).
“Dari Sebab Itu wasting Ke 2023 itu naik menjadi 8,5 persen, Didalam underweight yang turun menjadi 15,9 persen, tapi overweight Meresahkan menjadi 4,2 persen,” sambungnya.
Selain masih banyaknya Peristiwa Pidana stunting, Syarifah juga menyoroti tingginya jumlah bayi yang lahir Didalam berat dan panjang Ke bawah standar. Hal ini bisa menjadi tanda awal masalah stunting yang muncul Malahan ketika Terbaru lahir.
Menurut Syarifah, hal ini Menunjukkan bahwa intervensi Pra-Penanganan stunting Ke anak harus dilakukan Sebelum dini Ke ibu hamil.
“Kita bisa melihat dua titik kritis yaitu Di bayi Terbaru lahir Situasi stuntingnya sudah tampak, Dari Sebab Itu tahun 2023 Di 19,8 persen bayi lahir panjang lahirnya itu sudah Ke bawah 48 cm. Terus Bagi bayi yang lahir Ke bawah 2.500 gram itu ada 6,1 persen. Agar ini perlu memperhatikan intervensi Ke ibu hamil ya,” tandasnya.
Berikut ini adalah daftar 10 provinsi Didalam prevalensi Peristiwa Pidana stunting tertinggi berdasarkan SKI 2023:
Papua Ditengah – 39,4 persen
Nusa Tenggara Timur – 37,9 persen
Papua Pegunungan – 37,3 persen
Papua Barat Daya – 31,0 persen
Sulawesi Barat – 30,3 persen
Sulawesi Tenggara – 30,0 persen
Aceh – 29,4 persen
Papua – 28,6 persen
Maluku – 28,4 persen
Sulawesi Selatan – 27,4 persen
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Peristiwa Pidana Stunting Masih Mengkhawatirkan, Tahun 2023 Cuma Turun 0,1 Persen