Jakarta –
Pembantu Presiden Tim Menteri Kesejaganan Singapura Ong Ye Kung mengatakan jumlah orang yang dirawat Ke Puskesmas akibat COVID-19 Menimbulkan Kekhawatiran menjadi 280 orang Di seminggu terakhir. Kebugaran tersebut membuatnya mengingatkan Komunitas, khususnya kelompok rentan Sebagai waspada dan Merasakan suntikan Imunisasi tambahan.
Bagi mempermudah akses warga lansia, Regu Imunisasi COVID-19 Keliling Berencana dikerahkan Hingga lokasi-lokasi pusat terpilih Ke seluruh Bangsa mulai Pada ini hingga 28 Juni.
Jumlah pasien rawat inap akibat COVID-19 telah Menimbulkan Kekhawatiran Di beberapa pekan terakhir Bersama 250 Perkara Pidana Hukum Ke pekan tanggal 5 hingga 11 Mei. Jumlah tersebut naik Bersama 181 Perkara Pidana Hukum Ke pekan Sebelumnya.
Selain Sebagai Merasakan Imunisasi COVID-19 tambahan Ong Ye Kung meminta mengimbau Komunitas, khususnya kelompok lansia Sebagai melindungi diri Bersama masker.
“Lakukan Imunisasi setahun sekali, terutama jika Anda sudah lanjut usia,” katanya Ke Kaki Bukit Health Fiesta, dikutip Bersama Strait Times, Minggu (26/5/2024).
Situasi peningkatan Perkara Pidana Hukum COVID-19 yang terjadi Ke Singapura terjadi akibat munculnya subvarian Mutakhir KP.1 dan KP.2. Tercatat kedua varian tersebut mencakup lebih Bersama dua per tiga Perkara Pidana Hukum yang terjadi Ke Singapura.
Kedua strain tersebut masuk Di kelompok varian COVID-19 yang dijuluki ‘FLiRT’ dan keduanya merupakan keturunan Bersama varian JN.1 yang juga sempat Dari Sebab Itu sorotan beberapa bulan lalu. Ke tanggal 3 Mei, Organisasi Kesejaganan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan KP.2 sebagai varian Di pemantauan.
Menurut Kementerian Kesejaganan Singapura, tidak ada indikasi bahwa varian tersebut lebih mudah menular atau menyebabkan Penyakit lebih parah bila dibandingkan Bersama varian lain. Ong Ye Kung mengatakan puncak gelombang Perkara Pidana Hukum COVID-19 yang terjadi Ke Singapura Pada ini Berencana berada Ke akhir bulan Juni.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Perkara Pidana Hukum COVID-19 Singapura Ngegas Lagi, 280 Orang Masuk RS, Imunisasi Kembali Wajib?