Bisnis  

Putin Serang Balik Barat, G7 Hadapi Kesulitan Besar Gunakan Aset-aset Rusia

Ri Rusia Vladimir Putin memberi isyarat Pada berbicara Di sebuah wawancara Bersama mantan pembawa Kegiatan Fox News Tucker Carlson Di Kremlin Di Moskow, Rusia, Selasa, 6 Februari 2024. FOTO/Sputnik

JAKARTA – G7 belum mencapai konsensus mengenai bagaimana menggunakan pendapatan yang dihasilkan Dari aset-aset Pengatur Moneter Rusia yang dibekukan Di luar negeri Untuk membantu Ukraina. Hal itu diungkapkan Pejabat Tingginegara Ekonomi Italia Giancarlo Giorgetti Di rangkaian pertemuan dua hari para Pejabat Tingginegara keuangan G7 Di Kota Stresa, Sabtu (25/5).

Giorgetti mengungkapkan para Pejabat Tingginegara keuangan G7 telah membuat kemajuan Di masalah aset Rusia. Akan Tetapi, belum menyelesaikan prosesnya Lantaran tersandung masalah teknis dan hukum.

Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak Di mencoba Untuk mencapai solusi yang diinginkan secara politis yang tidak dapat dibantah Bersama sudut pandang hukum Bersama konsekwensi membutuhkan waktu.

Giorgetti mencatat bahwa keputusan akhir Untuk langkah ini kemungkinan Berencana dibuat Ke pertemuan para pemimpin G7 bulan Juni Di Puglia. Italia menjadi ketua kelompok tersebut tahun ini.

Baca Juga: Perintah Terbaru ICJ Buat Israel dan Para Pendukung Baratnya Hampir Tak Berkutik

Menyusul konflik Ukraina Ke awal 2022, Negeri-Negeri Barat memblokir Di USD300 miliar aset milik Pengatur Moneter Rusia sebagai Dibagian Bersama Hukuman Politik Pada Moskow. Menyitir Russia Today, Di dua pertiga Bersama dana ini disimpan Di lembaga kliring Uni Eropa, Euroclear dan sisanya sebagian besar menganggur Di Negeri-Negeri Uni Eropa lainnya Bersama Di USD5 miliar Di AS.

Kendati Washington sangat ingin menyita aset-aset tersebut secara langsung, G7 dilaporkan tidak Merencanakan opsi ini Lantaran kekhawatiran anggota-anggota Eropa bahwa hal ini Berencana merusak kredibilitas keuangan mereka dan membuat Negeri-Negeri lain enggan Untuk menyimpan aset-aset mereka Di blok tersebut.

Sebagai Alternatif, kelompok ini Memusatkan Perhatian Ke cara-cara Untuk memanfaatkan keuntungan yang dihasilkan Dari aset-aset tersebut hingga bagaimana menggunakannya. Menurut laporan-laporan yang mengutip para peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), salah satu opsi yang paling banyak dibahas adalah menggunakan keuntungan Di masa Didepan Bersama dana-dana yang dibekukan sebagai jaminan Untuk pinjaman miliaran Matauang Asing Di Kiev.

Akan Tetapi, Pejabat Tingginegara Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan masih harus dilihat apakah Bisa Jadi Untuk Mengeluarkan instrumen semacam itu Lantaran dampak hukum yang Bisa Jadi ditimbulkan.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Putin Serang Balik Barat, G7 Hadapi Kesulitan Besar Gunakan Aset-aset Rusia